Banyak sekali ditemukan penilaian kinerja yang tidak tepat sasaran dan kurang objektif. Mari kita pertimbangkan 4 hal ini untuk mengoptimalkan penilaian kinerja perusahaan Anda selanjutnya.
Halo para Business Owner, Human Capital Practitioner, dan Professional Leader. Kita berjumpa lagi dalam pembahasan mengenai Performance Appraisal, atau yang lebih familiar dikenal dengan nama penilaian kinerja. Kegiatan mengevaluasi dan menilai kinerja karyawan ini memang berperan penting dalam kontribusinya terhadap perkembangan perusahaan.
Tentunya, perusahaan ingin tetap bisa memantau kinerja karyawannya dan mampu dengan segera menemukan akar dari kendala yang menyebabkan salah satu atau beberapa karyawan Anda tidak menunjukan performa terbaiknya.
Dengan melakukan tahapan ini, perusahaan bisa merancang strategi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Bisa melalui pelatihan dan pengembangan karyawan, perubahan strategi kerja, dan mungkin saja Anda bisa memberikan input atau masukan kepada karyawan Anda tentang apa-apa saja yang mungkin dapat membantunya memberikan performa terbaiknya untuk perusahaan.
Karena mungkin saja selama ini yang karyawan Anda butuhkan adalah support, bimbingan, dan dukungan dari atasannya. Tapi perlu diperhatikan juga kalau kita tidak bisa menyamaratakan semua kebutuhan karyawan.
Maka dari itu, penting bagi HC Practitioners untuk bisa dengan tepat melakukan penilaian kinerja, untuk bisa dengan segera mengetahui ruang-ruang mana yang dapat menjadi potensi karyawan tersebut.
Sangat disarankan bagi perusahaan untuk mau meluangkan waktu dan melaksanakan penilaian kinerja yang konsisten agar lebih mudah mengetahui kondisi timnya. Penilaian kinerja memang penting, baik untuk perkembangan perusahaan jangka panjang maupun untuk pengembangan skill dan kompetensi karyawan.
Manfaatnya pun bukan hanya untuk membantu karyawan dalam berkontribusi dan perform dengan lebih optimal, tapi juga memberikan ruang serta kesempatan bagi mereka untuk memperdalam kemampuannya secara individu. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding bisa berkembang dan tumbuh bersama selaras dengan tujuan perusahaan, betul?
Pertanyaan yang seringkali muncul adalah kapan saat yang tepat untuk melakukan penilaian kinerja dan berapa kali sebaiknya harus dilakukan? Dan jawaban yang bisa menjawab pertanyaan tersebut adalah “tergantung”. Semua bergantung kepada kondisi perusahaan dan kinerja karyawan Anda saat ini.
Apabila kinerjanya berjalan dengan aman dan minim insiden-insiden kecil, maka sebaiknya Anda gunakan waktu luang Anda untuk menyelesaikan hal-hal lain dibanding harus mengevaluasi kinerja karyawan Anda. “Semuanya berjalan lancar kok” lantas apa yang perlu dievaluasi? Tapi jangan salah sangka dulu.
Bukan berarti kalau kondisi dan kinerja karyawan Anda sedang tidak optimal, Anda harus melakukan evaluasi kinerja sesering mungkin. Semakin sering Anda melakukan evaluasi kerja, semakin bingung pula karyawan Anda. Kenapa harus dikit-dikit dinilai? Jangan sampai proses penilaian kinerja ini menghilangkan tujuan motivasi dan malah membuat karyawan Anda tertekan karena terlalu sering dievaluasi.
Baca Juga: PASTIKAN PENILAIAN KINERJA DI PERUSAHAAN ANDA MEMILIKI 3 KOMPONEN INI
Penilaian kinerja menjadi hal yang sangat bermanfaat untuk dilakukan apabila Anda tahu betul apa yang ingin Anda lakukan setelah proses penilaian kinerja karyawan Anda selesai? Apa yang ingin Anda berikan kepada karyawan tersebut setelah kinerjanya dievaluasi? Umumnya, perusahaan melakukan penilaian kinerja saat merasa salah satu karyawannya sudah layak mendapatkan kenaikan gaji atau saat merasa ada kompetensi yang perlu ditingkatkan oleh karyawan tersebut.
“Maka, Apa sih kendala Penilaian Kinerja di Era New Normal?”
Kendalanya, di tengah situasi yang penuh ketidakpastian dan masih adanya pemberlakuan sistem kerja remote atau work from home akibat pandemi, beberapa orang bingung dan mempertanyakan, apakah hal ini masih perlu diterapkan? Pada beberapa perusahaan, penilaian kinerja erat kaitannya dengan kenaikan gaji, sementara situasi di tengah ketidakpastian saat ini tidak memungkinkan untuk itu.
Malah, perusahaan saat ini lebih mementingkan efisiensi dan bahkan memangkas sedikit penghasilan karyawan untuk kestabilan roda keuangan perusahaan. Pastikan Compensation & Benefit di perusahaan Anda berjalan lancar, akses video pembelajarannya di HCA ONLINE MENTORING PROGRAM.
Salah satu yang terpikirkan adalah bahwa kinerja karyawan tidak bisa dinilai secara sama, karena perusahaan menetapkan hybrid working, dimana ada beberapa karyawan yang bekerja dari rumah (WFH) dan sebagian lainnya bekerja dari kantor (WFO). Sehingga, performa yang diberikan pun tentu berbeda antara karyawan yang WFH dan WFO, faktor lingkungan kerja jelas menjadi faktor penyebabnya.
Namun, salah satu hal yang perlu menjadi perhatian penting dalam masalah ini adalah feedback dan umpan balik, dimana para karyawan yang mulai terbiasa bekerja dari rumah kehilangan feedback-feedback atau saran secara spontan dari atasan atau rekan-rekan kerjanya, yang mana hal ini akan sangat lumrah terjadi saat WFO.
Dalam hal ini, penilaian kinerja dapat digunakan sebagai waktu untuk menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap perkembangan dan kinerja karyawan, sekaligus dapat menjadi evaluasi kedepannya tentang bagaimana proses kerja yang dilakukan selama ini (AKSES FORMAT DAN TEMPLATE PENILAIAN KERJA DISINI). Apakah sudah sesuai? Perlu perbaikan? Atau perlu dipertahankan?
Semua tentu kembali pada pilihan dan prioritas Anda sebagai HC Practitioner. Meskipun keputusan dan ketetapan pilihan tergantung dari kebijakan perusahaan, sangat disarankan bagi Anda sebagai HC Practitioner dan Business Owner untuk melakukan penilaian kinerja setidaknya tiap tahun sekali. Terlebih di masa pandemi yang masih penuh dengan ketidakpastian ini. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di waktu-waktu mendatang?
“Jadi, bagaimana cara penilaian kinerja karyawan yang efektif di masa yang akan datang?”
Terdapat beberapa hal yang bisa kamu jadikan pertimbangan dalam merancang strategi penilaian kinerja karyawan di masa pandemi ini, antara lain:
1.Pertimbangkan Pada Tujuan Penilaian Kinerja
Selalu ingat alasan Anda mengadakan penilaian kinerja kepada karyawan Anda. Tentunya di waktu-waktu mendatang yang masih belum bisa kita pastikan keadaanya, pastikan bahwa tujuan itu sesuai dengan kondisi yang ingin Anda berikan untuk karyawan dan perusahaan kedepannya.
- Apakah untuk mengevaluasi sistem kerja perusahaan selama satu tahun?
- Apakah untuk memberikan kenaikan gaji kepada karyawan? (yang tentunya akan sedikit sulit untuk dilakukan)
- Apakah untuk mengetahui bagian mana yang menjadi potensi terbesar karyawan?
Diskusikanlah tujuan Anda dengan rekan-rekan HC Practitioner Anda dan jangan lupakan apa yang menjadi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek yang dimiliki oleh perusahaan. Anda juga bisa mempelajari lebih banyak mengenai hal ini melalui video rekaman LIVE ONLINE TRAINING: Strategi menyusun performance appraisal untuk meningkatkan produktivitas karyawan.
2. Pertimbangkan Aspek Penilaian
Di sebagian besar perusahaan, target yang ditetapkan saat ini mungkin tidak akan lagi relevan dan sudah berubah. Sebagian perusahaan sudah menyesuaikan target yang ditetapkan untuk tahun-tahun mendatang. Saatnya Anda memperhatikan kembali target-target riil apa yang perlu dicapai oleh karyawan-karyawan Anda.
- Apakah terdapat perubahan angka?
- Apakah sesuai dengan kemampuan dan kapabilitas karyawan?
- Apakah ada yang perlu diesuaikan?
Tentunya, dengan beberapa perubahan yang sudah Anda lakukan di saat ini, Anda perlu memperhatikan dan menelaah kondisi-kondisi apa yang sekiranya menjadi kendala karyawan di saat bekerja. Cobalah untuk melihat dan memperhatikan kembali aspek penilaian karyawan di perusahaan Anda. Pastikan juga penilaian yang akan Anda lakukan sudah sesuai dengan target baru yang dimiliki perusahaan saat ini. Untuk memudahkan Anda, silakan AKSES FORMAT DAN TEMPLATE KAMUS KOMPETENSI DISINI.
3. Kumpulkan Berbagai Perspektif Dengan Feedback 360 dari Premium Assessment Bundle!
Untuk mendapatkan tinjauan menyeluruh, manajer dapat secara aktif meminta umpan balik dan perspektif rekan kerja yang dapat membantu penilaian kinerja karyawan. Dalam kaitannya dengan perubahan sistem kerja di masa pandemi misalnya, kamu dapat mengajukan beberapa pertanyaan berikut saat mengumpulkan perspektif rekan kerja karyawan.
Anda bisa membuat sebuah kuesioner rahasia yang memuat beberapa pertanyaan terkait kinerja karyawan Anda. Seperti bagaimana komunikasinya selama bekerja dari rumah, performanya di lapangan, atau bahkan cara ia memimpin di saat-saat tertentu. Kami sudah merancang tools FEEDBACK 360 lengkap dengan mapping kompetensi yang ingin dinilai yang bisa langsung Anda gunakan di perusahaan Anda. AKSES TOOLS FEEDBACK 360 DISINI.
4. Jangan lupakan apresiasi
Berfokus hanya pada sisi evaluasi dan hal-hal yang perlu dikembangkan oleh karyawan sangat tidak disarankan. Anda juga perlu memberikan apresiasi kepada mereka yang telah bekerja dan berkontribusi secara maksimal. Ini akan memaksimalkan tujuan motivasi yang dimiliki oleh penilaian kinerja.
Itulah beberapa pertimbangan yang bisa HC Practitioner gunakan bila perusahaan Anda memutuskan untuk bisa melakukan penilaian kinerja karyawan di masa yang akan datang dengan efektif.
Jadi… Apa Selanjutnya?
Anda dapat mengakses banyak template dan video pembelajaran tentang penilaian kinerja di HCA ONLINE MENTORING PROGRAM. Anda harus bisa bersikap agile dalam menghadapi perubahan dalam perusahaan dan alur bisnis Anda. Karena, apabila dilakukan dengan tepat, penilaian kinerja bisa menjadi alat yang tepat. Tidak hanya untuk evaluasi kinerja karyawan, tapi juga bisa digunakan untuk mengevaluasi alur kerja dan sistem perusahaan.
Apabila Anda memiliki pertanyaan terkait penilaian kinerja, silakan berdiskusi bersama kami melalui https://www.sinergiaconsultant.com/kontakkami
Let’s Connect!