August 9, 2021

5 Hal Penting yang Sering Terlupakan Saat Proses Asesmen

0  comments

By Naufal Fathanah

Salam sehat para HC Practitioner. Semoga Anda selalu diberikan kesehatan dan semangat untuk selalu memberikan yang terbaik untuk diri Anda dan perusahaan. Kali ini kita kembali lagi di pembahasan perihal asesmen. Memang benar, kegiatan “mengulik dan menggali” kemampuan serta potensi satu ini tidak akan ada habisnya untuk dibahas. Mulai dari teknik, metode, cara cermat dalam memberikan pertanyaan, hingga ke alat-alat yang bisa digunakan saat melakukan asesmen. Selalu ada hal baru yang bisa diterapkan di proses asesmen berikutnya. Seiring dengan berkembangnya perusahaan, proses asesmen pun akan menjadi lebih ketat, atau bisa juga dibilang rumit. Mengapa begitu? Ketika Anda ingin memberikan kesempatan kepada karyawan Anda untuk mengikuti proses kenaikan jabatan, Anda perlu memikirkan matang-matang mengenai konsekuensi dari keputusan yang sudah Anda lakukan.

Memilih orang yang tepat terkadang menjadi sebuah proses pencarian yang cukup unik. Karena kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari kinerjanya saja, melainkan ada aspek aspek psikologis juga yang harus dipertimbangkan. Kadang kala kami menemukan karyawan yang memiliki hasil kinerja yang sangat apik dan keterampilan yang mumpuni, namun hasil asesmen menunjukan bahwa ia masih perlu meningkatkan lagi beberapa keterampilannya sebelum bisa naik ke jabatan berikutnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Kebanyakan dari kita selalu melihat bahwa seorang karyawan yang performa kerjanya baik maka akan mudah dalam menaiki tangga jabatan, padahal, tidak semua kasus bisa disamaratakan seperti itu.

Karyawan dengan kinerja baik belum tentu memiliki kompetensi yang sesuai untuk bisa melanjutkan ke jabatan berikutnya. Terdapat aspek-aspek yang menjadi pertimbangan lain seperti kepemimpinan, kemampuan komunikasi, daya tahan kerja, dan kemampuan berargumen. Aspek-aspek tersebut hanya sebagian kecil dari sekian banyak aspek yang dinilai saat asesmen. Tentunya hal ini akan berbeda di tiap perusahaan, tergantung dari apa yang menjadi kompetensi di tiap jabatan yang perusahaan Anda miliki (Cek juga kamus kompetensi yang sudah kami siapkan untuk Anda). Maka dari itu, penting bagi HC Practitioner untuk selalu mengulas kembali job analysis di perusahaan Anda. Karena seiring berkembangnya waktu, terutama saat ini dimana pandemi sedang berusaha menggoyang kondisi perusahaan, HC Practitioner harus bisa bersikap agile: sigap, lincah, dan mampu beradaptasi dengan cepat.

Semakin besar perusahaan Anda, maka semakin besar pula tanggung jawab yang harus HC Practitioner emban. Apa jadinya kalau karyawan yang Anda beri kesempatan untuk naik jabatan tersebut tidak bisa menjalankan tugas dengan maksimal? Bagaimana hal itu akan berdampak pada kegiatan operasional perusahaan Anda? Bagaimana jadinya bila orang yang Anda pilih tidak memiliki kemampuan yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan? Karena, tidak hanya profit perusahaan Anda saja yang akan berpengaruh, tetapi juga branding perusahaan Anda. Apakah Anda ingin perusahaan Anda dikenal sebagai perusahaan dengan tingkat turnover karyawan yang tinggi? Tentunya, Anda sebagai Business Owner tidak ingin dikenal publik sebagai perusahaan yang memiliki sistem jenjang karir, pengembangan karyawan, dan kurikulum pembelajaran yang baik. Untuk mampu mencapai target tersebut, HC harus dengan cermat menggunakan dalam melakukan asesmen.

Adalah penting bagi perusahaan untuk terus mengembangkan sistem asesmen yang ada di perusahaan (Anda bisa cek premium assessment bundle yang kami siapkan untuk meningkatkan kualitas asesmen Anda). Asesor pun harus dibekali dengan  kemampuan tentang metode terbaru dan pengetahuan akan alat-alat yang akan digunakan kepada asesee. Asesor sudah mumpuni, beragam alat untuk asesmen juga sudah disiapkan, lokasi juga sudah dibuat senyaman mungkin, lengkap dengan sarana dan prasarana untuk memudahkan proses asesmen. Tapi terkadang kita melupakan satu hal penting yang dapat berpengaruh terhadap hasil asesmen. Hal apa yang terlewat? Mari kita periksa lagi dari alur yang belum saya sebutkan diatas.

“Asesor mumpuni? Check”

“Beragam tools? Check”

“Lokasi yang mendukung? Check”

Lalu, Apa yang kurang? 

Hal yang belum HC Practitioner lakukan adalah menginformasikan panduan asesmen kepada karyawan yang menjadi asesee Anda. Selamat bagi Anda yang sudah berhasil menjawab pertanyaan saya. Itu menandakan bahwa Anda teliti dan sangat memperhatikan alur dalam melakukan asesmen. Bagi Anda yang belum menjawab dengan tepat, tenang saja karena kita akan belajar bersama mengenai pentingnya menginformasikan panduan asesmen (konsultasikan juga kendala asesmen Anda melalui HCA Online Mentoring Program).

Dalam hal ini, panduan asesmen berfungsi sebagai pengkondisian situasi, dimana hal ini akan membantu mereka untuk bisa bersikap natural namun tetap akan memberikan hasil yang maksimal saat asesmen. Panduan asesmen memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin. Baik itu dengan belajar, berlatih berbicara, dan apapun yang dapat membantu mereka bisa memberikan hasil asesmen dengan maksimal. Hal ini perlu dilakukan, mengingat asesee perlu memiliki pemahaman mengenai tujuan dilakukannya asesmen dan agar asesee mengetahui apa saja rangkaian penugasan yang akan diberikan. Dengan begitu, kesungguhan asesee akan terlihat dan potensi terbaik yang dimiliki pun akan tampak.

Masih ada beberapa perdebatan mengenai perlunya memberikan panduan dan informasi kepada asesee. Beberapa pihak masih mempertanyakan mengenai dampak dari memberikan panduan dan informasi asesmen ini kepada asesee. Mereka tidak ingin memberikan panduan asesmen karena khawatir akan mengurangi spontanitas asesee dan menghilangkan kondisi netral saat asesmen terutama saat kegiatan roleplay dan case study (cek juga tools roleplay dan case study untuk memaksimalkan kegiatan asesmen Anda). sehingga, nantinya asesee dinilai tidak memberikan respon yang sama apabila diberikan panduan asesmen terlebih dahulu. Tentunya ini akan menimbulkan persepsi yang kurang jelas dan akan membuat asesee bertanya-tanya mengenai alasan mengapa ia mengikuti asesmen ini. Beragam persepsi pun akan muncul dari diri asesee. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap proses dan hasil asesmen yang didapatkan.

Kemudian, apa saja yang harus ada di panduan asesmen? 

Secara umum panduan asesmen berisi informasi dasar tentang proses asesmen yang akan dilakukan. Pastikan dalam panduan asesmen terdapat hal-hal berikut:

1. Alasan dan urgensi dilakukannya asesmen

Anda perlu menuliskan alasan mengapa asesmen perlu dilakukan kepada asesee agar asesee paham maksud dibalik dilakukannya asesmen. Lebih lengkap lagi apabila anda juga menyertakan tujuan dan apa yang akan terjadi setelah proses asesmen selesai. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah kesalahpahaman yang timbul apabila hasil asesmen tidak sesuai dengan ekspektasi asesee.

2. Rangkaian kegiatan

Panduan ini dapat berisi tentang kegiatan apa saja yang akan dilakukan saat asesmen. Tidak perlu dituliskan secara detail, hanya poin-poin penting saja yang berkaitan dengan alur serta rangkaian kegiatan asesmen.

3. Waktu dan durasi 

Berikutnya adalah waktu dan durasi asesmen. Sebagian besar asesmen memakan waktu 6 jam sampai setengah hari, maka informasi mengenai waktu ini menjadi penting agar asesee dapat menyesuaikan waktu kerja mereka.

4. Hal-hal teknis

Anda juga perlu menuliskan mengenai hal-hal teknis lainnya, seperti mengingatkan untuk membawa alat tulis, mempersiapkan kertas, atau bahkan Anda bisa mempersiapkan komputer atau laptop di ruang asesmen yang bisa mereka gunakan untuk menyelesaikan tugas asesmen yang diberikan.

5. Do’s and don’ts

Lalu, Anda juga bisa menuliskan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama proses asesmen berlangsung. Sehingga, asesee bisa mempersiapkan diri semaksimal mungkin dan tidak perlu bertanya lagi saat proses asesmen berlangsung. Proses asesmen pun akan berjalan dengan efisien.

Setelah proses asesmen selesai, HC Practitioner bisa mengambil beberapa langkah. Apabila hasil asesmen sesuai, Anda bisa langsung memberikan rekomendasi untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Namun apabila belum sesuai, Anda bisa mengambil langkah untuk memberikan program pembelajaran khusus, pelatihan, dan coaching (silakan cek buku 101 coaching questions untuk membantu proses coaching Anda) untuk bisa membantu asesee dalam mencapai potensi yang ia miliki. Intinya, proses asesmen akan selalu memberikan dampak positif kepada perusahaan Anda apabila dipersiapkan dengan baik dan prosesnya berjalan dengan maksimal.

Apabila Anda ingin mengetahui tentang asesmen lebih dalam dan ingin berdiskusi bersama kami, silahkan hubungi kami melalui https://www.sinergiaconsultant.com/kontakkami.

Let’s connect!

Naufal Fathanah


Saya merupakan seorang yang selalu lapar akan pengetahuan baru, update, serta banyak penyusun lainnya. Human captal merupakan keilmuan yang saya kuasai dengan beragam dinamika didalamnya, mengelolah manusia dalam setting organisasi perencaranaan dan melaksanakan pengembangan untuk kebaikan dirinya dan organisasi secara umum.


Tags

Human Capital Practitioner


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}
>