April 2, 2020

Peran Leader & HC Membantu Jenjang Karir Tim

0  comments

By Lala Gig

Pernahkah terlintas dipikiran Anda sebagai business owner, HC Practitioner atau Professional Leader, suatu pertanyaan : mengapa talenta (talent) terbaik di perusahaan “hilang”? Atau mungkin kenapa staff yang Anda anggap “biasa” bisa berubah menjadi “luar biasa” saat berada di tempat kerja yang baru? Apa yang salah dengan perusahaan Anda? Apa yang tidak berjalan dengan baik dalam sistem Anda?

Pertanyaan ini adalah hal yang sering kali saya dengar saat sedang berkumpul dengan rekan-rekan business owner, HC Practitioner ataupun Professional Leader. Mereka merasa bahwa telah memberikan yang terbaik bagi karyawan di tempatnya bekerja, menyesuaikan upah dengan UMK yang ada atau mungkin memberikan fasilitas lebih. Namun mengapa banyak “talenta (talent)” yang pergi meninggalkan perusahaan tersebut? Apa yang membuat mereka memutuskan untuk berpindah hati?

Namun mengapa banyak “talenta (talent)” yang pergi meninggalkan perusahaan tersebut? Apa yang membuat mereka memutuskan untuk berpindah hati?

 

Tanpa dipungkiri, saat ini SDM kita Generasi Y atau Generasi Z, dimana mereka adalah tipe yang membutuhkan kejelasan dalam jalur karir dalam pekerjaan mereka. Dan jika Anda tidak cukup jeli dalam melihat issue ini, hal ini akan mengakibatkan turnover yang tinggi ataupun demotivasi dalam bekerja, sehingga banyak sekali kita temukan karyawan yang berpindah-pindah tempat kerja.

Apa yang dapat dilakukan oleh HC dalam mengatasi permasalahan ini? Apakah merencanakan dan atau menentukan jenjang karir adalah tugas utama HC ataupun leader ? sejauh apakah peran HC dan leader dalam mempersiapkan jenjang untuk tim nya? Apa manfaat adanya jenjang karir dalam suatu bisnis? Apa hubungan antara jenjang karir dengan kinerja ?

Jenjang karir dimulai dengan merencanakan karir bagi SDM anda. Perencanaan karir adalah proses langkah-bijaksana yang memungkinkan seseorang untuk fokus pada di mana ingin berada dalam kehidupan secara profesional. Dengan sasaran jangka pendek dan jangka panjang, perencanaan karir dapat membantu merencanakan perjalanan mereka dalam kehidupan profesional mereka. Sehingga jenjang karir dapat didefinisikan sebagai rangkaian posisi yang harus dilalui untuk mencapai tingkatan posisi tertentu dalam perusahaan.

Jenjang karir disusun berdasarkan profil kompetensi posisi (position competency profile) yang perlu dimiliki seseorang untuk menduduki suatu posisi tertentu dimana Kunci utama keberhasilan jenjang karir ini adalah semua karyawan memiliki pandangan yang sama mengenai jalur karir yang ada di dalam perusahaan. Seperti yang disampaikan Dave Ulrich melalui kuadran HR Champion dimana ada 4 peran HR yaitu Administrative Expert, Strategic Champion, Change Agent dan Employee Champion.

Peran ketiga HR Function menurut Dave Ulrich, berfokus pada hubungan karyawan, memahami kebutuhan mereka dan meningkatkan kemampuan karyawan melalui employee champion.  Employee Champion menjelaskan bagaimana tanggung jawab HR, Line Manager serta karyawan sendiri dalam perihal peningkatan kompetensi serta engagement karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa membangun jalur karir merupakan tanggung jawab HR, atasan serta karyawan itu sendiri untuk bertanggung jawab atas aspirasi dan minat dalam karirnya.

Apa yang harus dilakukan dalam merencanakan jenjang karir?

Ada beberapa proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun perencanaan jenjang karir , yaitu:

Informasi Layanan Asesmen Sinergia Consultant klik disini

#1 Mengidentifikasi kebutuhan dan aspirasi SDM

Banyak SDM yang tidak memiliki tujuan yang jelas mengenai karirnya. Pada poin ini, peran HC adalah membantu SDM untuk menggali potensinya, salah satunya melalui assessment sehingga HC dapat memberikan training atau workshop yang sesuai dengan potensi ataupun minat karir yang ia miliki.

#2 Menganalisa kesempatan karir yang tersedia

Saat HC dan Leader telah mengetahui keinginan dari SDM, maka perencanaan karir dapat dilakukan disesuaikan oleh kebutuhan SDM dan perusahaan. Maka mengetahui seberapa besar perusahaan akan berkembang dan bagaimana setiap orang dapat berkontribusi, sehingga dapat menentukan pengembangan karir yang tersedia di perusahaan.

#3 Menyelaraskan antara kebutuhan dan peluang yang ada

Setelah dilakukan penyelarasan antara kebutuhan dan peluang yang tersedia, langkah selanjutnya adalah melakukan  program pengembangan karir dengan melakukan evaluasi kinerja SDM. Hal ini akan memberikan data mengenai training yang dibutuhkan, coaching yang dibutuhkan ataupun rotasi dalam pekerjaan.

#4 Action plan dan review secara berkala

Setelah melakukan tahapan diatas, sangatlah penting dalam melakukan review secara keseluruhan dengan jangka waktu tertentu untuk mengetahui progress yang terjadi ataupun dalam melihat gap (kesenjangan) yang mungkin saja muncul.

MANFAAT JENJANG KARIR

Mengapa perusahaan perlu memikirkan adanya jenjang karir bagi SDM di perusahaannya? Ada beberapa manfaat jenjang karir yang kami bahas disini untuk dapat meyakinkan Anda pentingnya jenjang karir di perusahaan;

#1 Menyelaraskan strategi dan kebutuhan penempatan dari dalam perusahaan.

Anda akan memiliki data mengenai talenta (talent) atau SDM terbaik Anda sehingga proses job filling akan lebih mudah dilakukan. Perencanaan karir memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja yang lebih baik.

#2 Mengembangkan kemajuan karyawan dari sisi personal dan profesional.

Bukan hanya bisnis atau perusahaan yang berkembang dan bergerak maju, namun juga dari sisi SDM. Perencanaan karir memotivasi dan mendorong karyawan Anda untuk mengembangkan potensi dan kompetensi yang ia miliki. Secara tidak langsung hal ini akan mengarah kepada kenaikan jabatan yang berdampak langsung terhadap kenaikan finansial pendapatan mereka masing-masing.

#3 Membantu keanekaragaman angkatan kerja.

Dengan adanya jenjang karir, departemen HC dan leader akan memiliki lebih banyak pandangan dan data mengenai peta talenta (talent) dan kompetensi SDM yang ada dalam perusahaannya. Sehingga dapat lebih fokus dan strategis dalam melakukan fungsi rekrutmen di perusahaan.

#4 Menurunkan turnover.

Cara terbaik untuk menarik dan mempertahankan karyawan terbaik Anda adalah dengan menawarkan “karir” bukan “pekerjaan”.  Jenjang karir diperlukan untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas dalam jangka panjang dan mengurangi turnover SDM.  Sehingga akan mengurangi biaya rekrutmen, seleksi dan pelatihan. SDM yang mendapatkan arah jenjang karir yang jelas cenderung akan lebih lekat dan berkomitmen terhadap karir nya dalam perusahaan.

#5 Menjadi daya tarik bagi calon karyawan yang potensial.

Adanya jenjang karir yang jelas dan perencanaan karir akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para talenta (talent) di luar untuk bergabung dalam perusahaan Anda. Dan secara tidak langsung, Anda memiliki kesempatan untuk mendapatkan karyawan-karyawan yang potensial di luar perusahaan Anda saat ini.

Sebagian besar dari SDM ingin menjalani pekerjaannya dan dan merasa puas dengan kontribusi yang ia buat. Jenjang karir adalah salah satu cara bagi Anda untuk memungkinkan SDM anda berkontribusi dan meningkatkan keterampilan mereka untuk memberikan hasil bukan hanya pada pengembangan pribadi dan profesional namun juga kepada perusahaan. Bagaimana peran Anda dan leader dalam mengidentifikasi bakat SDM dan memberikan peluang pengembangan karir bagi karyawan Anda dalam meningkatkan kemampuan mereka adalah komponen penting dalam strategi manajemen bisnis.

Dengan memberikan kesempatan bagi SDM Anda untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan keahlian mereka, Anda menunjukkan komitmen kepada karyawan Anda. Fokus pada pengembangan ini berdampak positif terhadap aktualisasi diri karyawan  dan akan meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan.

Pelajari mengenai jenjang karir lebih lengkap dengan join HCA Mentoring Program dengan Klik Disini

Pada dasarnya, perencanaan karir membantu karyawan Anda untuk merencanakan karir mereka dalam hal kemampuan dan kompetensi mereka sesuai dengan kebutuhan organisasi. Namun perencanaan jenjang karir bukanlah suatu peristiwa tersendiri namun ini adalah suatu proses pengembangan yang berkelanjutan.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Randstad dan Ipsos Public Affairs dengan melibatkan 3.000 responden untuk mengetahui apa hal efektif yang membuat karyawan engage terhadap perusahaan, menyoroti pentingnya efektivitas program pengembangan karir. Dari karyawan yang disurvei, 28% mengatakan “investing in employees’ careers through training, professional development or continuing education”. Berinvestasi dalam karir karyawan melalui pelatihan, pengembangan profesional atau pendidikan berkelanjutan” adalah salah satu metode engagement yang paling efektif.

Dari karyawan yang disurvei, 28% mengatakan “investing in employees’ careers through training, professional development or continuing education”

Setelah Anda mengetahui hal-hal positif yang dapat dihasilkan dalam perencanaan jenjang karir terhadap SDM Anda, maka hal selanjutnya adalah kapan Anda memulai merencanakan jenjang karir untuk SDM di perusahaan Anda? Saat Anda mengalami kesulitan untuk memulainya atau bagaimana memulainya, tim kami akan sangat senang sekali membantu perusahaan Anda dalam memetakan dan merencanakan jenjang karir SDM. Jadi, apa lagi yang ditunggu? Kontak kami melalui Customer Service kami di www.sinergiaconsultant.com/kontakkami

LET’S CONNECT!


Tags

Human Capital Practitioner, Lala Gig, Professional


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}
>