By Edy Nugroho
Salam sehat para sahabat Business Owner, HC Practitioner dan Professional Leader! Penuh semangat dalam situasi PPKM Darurat, tetap produktif walau ruang gerak makin dipersempit. Sejenak mengambil jeda, menuai tanya seproduktif apakah kita di masa yang entah sampai kapan berakhirnya.
Saya? Kali kedua menyelesaikan membaca buku 3 Kunci Sukses Pengelolaan SDM. Not bad. Benar; 2 kali. Satu kali membaca, kali kedua adalah mencerna.
WFH (Work From Home) lebih dari separuh hari kerja membuat saya punya cukup waktu untuk belajar kembali dari buku keren ini. 3 jam waktu yang biasa dihabiskan untuk memandang padatnya lalu lintas ibu kota, dialihkan kepada rangkaian ribuan kata yang penuh makna. Membaca dan mencerna.
WFH juga memuaskan hobi saya begadang nonton sepak bola, tanpa takut bangun kesiangan. Jam mulai bekerja tetap sama, melewatkan keriuhan pra aktivitasnya lah yang menjadi pembeda.
EURO 2020 yang Menginspirasi.
EURO 2020, begitulah tetap dinamakannya meski dilaksanakan pada tahun 2021. Perhelatan akbar sepak bola negara-negara di benua biru. Sajian pertunjukan berkelas dari pemain-pemain dengan skill berkualitas. Sepak bola bukanlah sekedar olahraga, namun telah menjelma menjadi sebuah industri raksasa dengan berbagai hiruk pikuknya. Pesta sepak bola tak pernah ketinggalan sebuah cerita, intrik dan kisah menarik selalu menjadi berita.
EURO 2020 menyisakan banyak kisah: dari Cristiano Ronaldo yang dalam konferensi pers menyingkirkan dua botol minuman bersoda yang memicu sentimen negatif pada bursa saham hingga berakibat ruginya perusahaan sejumlah 57 triliun rupiah; aksi terjun payung ilegal jelang pertandingan Prancis melawan Jerman; sampai kejadian mengerikan kolapsnya Christian Eriksen di tengah lapangan karena masalah jantung. Kisah terakhir inilah yang meroketkan nama Simon Kjaer sebagai seorang leader yang dihormati kawan dan disegani lawan.
Business Owner, HC Practitioner dan Professional Leader, menjelang akhir pertandingan Finlandia melawan Denmark ini saya berpikir, inikah yang disebut “Unexpected Path”. Kondisi yang tidak terduga, membuat panik dan hanya kebingungan yang ada. Amelia Hirawan dalam bukunya 3 Kunci Sukses Pengelolaan SDM menyampaikan bahwa “Dengan menghadapi situasi yang tidak terduga, adalah momen dimana kita ditempa dan memperbesar kapasitas diri. Hal ini memang tidak menyenangkan, karena artinya kita sedang mengingkari zona nyaman kita”.
Apa yang dihadapi team Denmark sangat tidak terduga dan membuat kepanikan. Di ujung akhir babak pertama, setelah menerima bola dari lemparan ke dalam, tiba-tiba Eriksen terjatuh dan tidak sadarkan diri. Ini bukan jatuh tersandung, ini jatuh karena masalah jantung. Peristiwa ini sangat mencekam, denyut jantung terdeteksi sangat pelan, team medis berupaya menyadarkan, mencoba menariknya kembali dari gerbang kematian. Lebih dari 15 menit laga dihentikan. Semua penonton terdiam, berpelukan saling berbagi tangisan, dan berharap tidak mendengar berita yang tidak diharapkan.
Leadership Seorang Simon Kjaer dari Kaca Mata Buku 3 Kunci Sukses Pengelolaan SDM.
Business Owner, HC Practitioner dan Professional Leader, peristiwa yang tercatat sebagai salah satu peristiwa paling mencekam selama berlangsungnya EURO 2020 ini melejitkan nama Simon Kjaer sebagai seorang pemimpin yang istimewa. Aksi heroik kapten Denmark ini membuat dunia memberikan hormat tegak dan memujinya serentak. Saya tertarik mengulas kisah leadership-nya berdasar buku 3 Kunci Sukses Pengelolaan SDM (yang bisa Anda dapatkan disini).
Berikut beberapa pembelajaran akan aksinya:
- Being Agile and Start Working.
Saat Eriksen terjatuh, Simon Kjaer sigap membalikkan badan temannya dan membuka mulutnya, agar tidak menelan lidah dan kemudian memberikan CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau dikenal juga dengan sebutan RJP (resusitasi jantung paru). Pertolongan pertamanya vital menyelamatkan.
Seorang leader dituntut tangkas dan sigap dalam menyikapi situasi yang darurat. Bisnis itu sangat dinamis, gerakannya terkadang sangat ekstrim dan sulit diprediksi. Adalah menyenangkan jika bisnis berjalan sesuai dengan rencana, namun tidak jarang dijumpai kondisi yang tidak terduga. Pandemi ini adalah salah satu contoh peristiwa yang tidak terduga bagi keberlangsungan usaha. Seorang leader adalah orang pertama yang akan ditanya: bagaimana analisa bisnis kita dengan adanya pandemi ini dan apa action plan kita? (Simak juga 3 Pertanyaan Menantang untuk Para Leader)
Apa jadinya jika seorang leader menjawab “saya bingung”. Aneh pastinya. Pada saat kita tenggelam, gerakan apapun yang dilakukan adalah gerakan naik ke atas. Demikian pulalah dalam bisnis. So, tangkaslah dan mulai bekerja!
- Sense of Belonging.
Pada saat tim medis datang memberi pertolongan, Simon Kjaer menginstruksikan semua pemain Denmark mengelilingi untuk menutupi dari sorotan kamera.
Seorang leader harus pandai membangun respek antar anggota timnya. Membangun perasaan saling memiliki dan kesatuan satu kelompok yang saling menguatkan. Rukun saja tidak cukup, namun saling menguatkanlah yang menjadi inti dari guyub. Entah sebuah kebetulan atau memang demikian protap dari EURO, sikap para pemain Denmark menutupi Eriksen membuat tidak ada kamera televisi yang berusaha mencari celah atau mencuri gambar kondisi Eriksen. Pun jika dicermati, tidak ada tayangan ulang peristiwa tersungkurnya Eriksen. Respek dan inspiratif.
Kesimpulannya, leader yang mampu membangun sense of belonging pada anggotanya menginspirasi orang luar menunjukkan respek.
- Leader’s State.
Tak ada satupun pemain Denmark yang tidak panik. Semua menangis menghadapi peristiwa ini. Hampir semua pemain mengelilingi dengan membelakangi Eriksen, tak sampai hati melihat. Simon Kjaer dengan keteguhan hati memilih menghadap ke Eriksen, memantau setiap detik perkembangannya.
Apakah Simon Kjaer tidak takut dan tidak panik? Tidak mungkin.
Pribadi seorang pemimpin juga dibentuk oleh kekurangan, ketakutan dan ketidakpastian yang dia alami. Leader’s state adalah kondisi fisik, mental dan emosional terbaik yang dimiliki oleh seorang pemimpin, yang jika dilakukan atau dibawa terus menerus dapat menjadi karakter diri. Dengan kata lain adalah leader’s state membangun kemampuan self leadership seseorang. Anda bisa membaca e-book leader’s state ini lebih lengkap, saat Anda mengikuti workshop Leadership, cek jadwal terdekatnya.
Apa jadinya jika seorang leader nampak tergopoh-gopoh, panik dan pecah fokus dalam menghadapi situasi tak terduga dalam bisnis?
- Be a pain killer
Sulit dilukiskan bagaimana perasaan Sabrina Kvist Jansen (pasangan Eriksen) saat itu, melihat pasangannya yang sedang berjuang antara hidup dan mati. Simon Kjaer menghampiri Sabrina, memeluk dan menenangkannya meski dia pun belum bisa memastikan kondisi saat itu. Humanis.
Menenangkan, meski terkadang tidak menyembuhkan. Seorang leader wajib mampu membuat tenang anggotanya. Dalam pekerjaan tidak jarang karyawan mengalami situasi dilematis yang terkadang mencemaskan. Menenangkan, meyakinkan anggota untuk mengerjakan sesuatu adalah hal yang penting. Mengapa penting? Ketika seseorang tenang, minimal mampu berpikir jernih sehingga memungkinkan muncul ide kreatif sebagai alternatif solusi.
Alangkah indahnya jika seorang pemimpin berani berkata: “Lakukan! Saya yang bertanggung jawab”.
- Ability to Manage Stress and Energy
Setelah kurang lebih 90 menit laga dihentikan dan dipastikan kondisi Eriksen sudah stabil di rumah sakit, kedua kapten yang saling berhadapan memutuskan untuk melanjutkan pertandingan.
Yang membedakan seorang pemimpin itu berhasil atau tidak adalah caranya mengelola stress dan membawa kembali ke high performance state-nya. Mental team Denmark jatuh atas peristiwa itu, namun mengutuki hal itu dan memilih duduk terpuruk adalah pilihan yang buruk. Visionary leader seorang Simon Kjaer nampak menonjol, ada pertandingan ke depan yang harus diselesaikan. Dia memilih mengambil keputusan menuntaskan pertarungan, meski beresiko memberikan kemenangan pada lawan.
Begitulah idealnya seorang pemimpin, dia mampu mengelola stressnya dan menghimpun menjadi sebuah energi yang positif. Dalam sebuah perusahaan, seorang pemimpin tidak membiarkan berbagai masalah mengintimidasinya, namun mengelola kecemasannya menjadi sebuah senjata untuk berlaga. Cocok sekali kata-kata mutiara “daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menjadi lilin yang menghalau kegelapan”.
Mengelola Kecemasan Menjadi Energi Positif.
Business Owner, HC Practitioner dan Professional Leader, situasi saat ini bisa jadi sangat penuh tantangan (konsultasikan tantangan Anda melalui HCA Online Mentoring Program). Berbagai kecemasan sering kita dengar baik dari karyawan maupun dari analis-analis yang ahli dalam perekonomian. Bisa jadi ini saat yang tepat sejenak kita mengambil jeda untuk mendengarkan. Mengakui dan mensharingkan kecemasan bukan tindakan yang tidak jantan. Mengelola kecemasan-kecemasan itu menjadi sebuah ide-ide kreatif dan langkah-langkah preventif, bisa sangat efektif untuk perusahaan kembali mendapatkan duit.
Berkaca dari team sepak bola Denmark, tahukah anda terakhir kali mereka masuk semifinal EURO adalah tahun 1992. Setelah 29 tahun, akhirnya mereka kembali melangkah jauh sampai semifinal pada EURO 2020 ini. Peristiwa yang mereka alami, kecemasan-kecemasan yang dihadapi tidak menjadikannya ciut nyali. Simon Kjaer sang kapten mampu mengelola “intimidasi” ini menjadi sebuah energi yang menjadi-jadi.
Anda ingin belajar menjadi leader yang inspiratif?, mari bergabung dengan workshop kami di Be Dare to Lead, dimana Anda akan mendapatkan berbagai ilmu dan kompetensi untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam memimpin.
Kami juga mengadakan sesi bincang-bincang dan diskusi dengan para leaders, CEO, dan beragam pemimpin inspiratif yang akan diadakan tiap bulan di Leaders Talk .Di sesi ini, Anda akan mendapatkan pembelajaran dan pengalaman yang akan membantu Anda dalam mengembangkan perusahaan Anda..
Untuk pertanyaan dan diskusi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi kami melalui https://www.sinergiaconsultant.com/kontakkami
Let’s Connect!