Sistem kerja kini begitu banyak berubah seraya perubahan semangat zaman yang bernuansa teknologi, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk mengembangkan bisnisnya hingga tak jarang berpengaruh pada sumber daya manusia yang dimilikinya.
Perubahan juga mengharuskan perusahaan merubah pola pekerjaan agar lebih agile. Sistem kerja merupakan salah satu yang wajib berubah apabila perusahaan menerapkan pola yang berbeda dalam berbisnis, lantas bagaimana karakteristik model kerja yang akan datang? Berikut pemaparannya
Berdasarkan sejarah sistem kerja pada tiap generasi berbeda-beda, memiliki dinamika masing-masing, mulanya pada era revolusi industri 1.0 dimana era ini ditandai dengan ditemukannya mesin uap di daratan eropa oleh James Watt dkk di abad ke-18 mengakibatkan banyaknya pekerjaan praktis yang digantikan oleh mesin, diikuti dengan kegiatan ekonomi yang berubah dari agrikultural ke sektor manufaktur.
Era Revolusi industri 2.0 terjadi pada abad ke-19 ditandai dengan kemunculan pembangkit listrik, era dimana telepon mulai digunakan sehingga memudahkan koordinasi antar pekerja, transportasi yang mulai modern dan meningkatnya urbanisasi manusia dari desa ke kota.
Era Revolusi industri 3.0 era di abad 20 an dengan percepatan yang cepat, Yuval Noah Harari menganggap bahwa era ini merupakan era perubahan yang tercepat dari umat manusia sepanjang sejarah, faktor utamanya tak lain adalah perkembangan internet. Di era ini juga memanfaatkan robot dalam mengerjakan pekerjaan praktis, digitalisasi hingga perkembangan mobile phone yang canggih.
Menariknya di era ini para business owner bersama Human capital berlomba untuk memperbarui sistem kerja perusahaan mereka mengikuti perkembangan teknologi, human capital memikirkan bagian mana dari lini perusahaan yang bisa dikerjakan dengan otomasi robot. Berikut merupakan 5 Tugas pokok HC
Era Revolusi industri 4.0
Era yang kini tengah berlangsung dengan tingkatan 2 kali lebih cepat dari era sebelumnya, ukurannya sederhana yaitu dilihat melalui seberapa banyak tempat belajar teknologi yang semakin simpel kurikulumnya, orang akan cenderung lebih mudah memahami.
Adanya persaingan talenta satu sama lain begitu ketat mengakibatkan banyaknya talenta yang tidak bisa bersaing, dengannya mereka membuat peluangnya sendiri dengan membuka bisnis atau menjual jasa pekerjaan dengan sistem kontrak jangka pendek/freelancing.
Portal outsourcing di era ini begitu banyak menawarkan kemudahan, mereka menyediakan jasa pembuatan nama anak, membuat musik, membuat laporan, editing visual, dan beberapa pekerjaan lainnya. Sistem kerja yang fleksibel membuat talenta yang memiliki keahlian spesifik bisa menghasilkan dengan sistem kerja ini.
Beberapa waktu lalu muncul kekhawatiran oleh pekerja jalan tol dengan kebijakan transaksi non tunai yang akhirnya pun kejadian, sama halnya dengan frontliner perbankan yang berkurang akibat adanya mobile banking.
Upaya Mempersiapkan Perubahan
Perubahan begitu cepat dalam menghadapi perubahan sistem kerja ini memerlukan beberapa hal yang perlu dipersiapkan perusahaan anda, antara lain:
1. Mengambil sikap berdasarkan tujuan yang jelas.
Penting perusahaan sebagai sebuah organisasi memiliki tujuan besar yang jelas tentang masa depan, latar belakang dari pembuatan tujuan ini juga menjadi bagian yang unik dari perusahaan.
Bisa menjadi “Why to Work” poin dari karyawan dalam bekerja. Penting untuk dijadikan dasar dalam menentukan sistem kerja yang paling cocok dengan perusahaan.
2. Mempertajam value.
Tugas perusahaan juga adalah memastikan resource mereka memiliki value yang tajam sehingga kemanapuan dalam mengartikulasikan masa depan memiliki dasar yang kuat. Value juga dapat berperan sebagai pemisah antara ambisi perusahaan dan target perusahaan. Menjadi perusahaan yang valuable.
3. Menggunakan budaya perusahaan sebagai “resep rahasia”
Seperti halnya krusty krab di kartun spongebob yang memiliki resep dalam botol dimana pada setiap episodenya selalu ingin dicuri oleh pesaingnya, perusahaan pun begitu, bisa menjadikan budaya organisasi sebagai cara jitu untuk menjadi perusahaan yang memenangkan kompetisi.
Budaya perusahaan ini berupa perilaku spesifik yang bisa diamati dan perilaku yang dapat diterapkan segala lini perusahaan.
4. Merampingkan struktur organisasi secara radikal.
Restrukturisasi ini kerap digaungkan akhir-akhir ini baik oleh perusahaan milik negara maupun beberapa perusahaan swasta, dengan adanya restrukturisasi diharapkan perusahaan lebih fleksibel dalam beraktivitas sehingga mampu mengikuti perubahan zaman.
Organisasi yang siap menghadapi perubahan sistem kerja di masa depan akan mengupayakan agar mereka menjadi lebih bugar, lebih merata, lebih cepat dan jauh lebih baik dalam menetapkan value.
5. Mempercepat pengambilan keputusan
Mempercepat pengambilan keputusan dipercaya mampu membuat perusahaan akan lebih mudah berubah dan mempengaruhi sistem kerja mereka (Akses FREE TOOLS DECISION MAKING INVENTORY untuk mengetahui cara pengambilan keputusan leader atau tim Anda!)
Pemimpin yang secara konsisten membuat keputusan dengan cepat dan baik akan memungkin untuk mengungguli pesaingnya, mengingat leadership masuk dalam 3 komponen yang menjadi kunci kesuksesan HC yang anda miliki.
6. Terapkan pola pikir talenta lebih berharga dari resource lain
Suatu hal yang penting dalam menyiapkan perubahan sistem kerja adalah sdm yang unggul, jika ini terpenuhi maka setengah permasalahan perusahaan anda terselesaikan.
Perubahan sistem kerja yang banyak digantikan otomasi mesin mengakibatkan perusahaan akan mempertimbangkan untuk mempekerjakan talenta terbaik yang akan menjalankan sistem kerjanya, atau mengembangkan potensi karyawan yang sudah ada.
7. Mengadopsi pandangan ekosistem dalam berbisnis
Organisasi dapat memproyeksikan dirinya melalui aktivitas para mitra, hal ini memungkinkan untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan untuk bisnis.
Sistem kerja dengan banyak melibatkan stakeholder juga bisa menjadi awal pembentukan ekosistem yang baik, perusahan seperti Tesla, Amazon, Johnson & Johnson atau perusahaan lokal Indomaret, Alfamart serta masih banyak lagi mengembangkan usahanya dengan mengadopsi pandangan ekosistem.
8. Menciptakan perusahaan yang kaya akan data.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan kini mengharuskan perusahaan menempatkan data sebagai hal vital, data bukan sekedar pelaporan apa yang ada dalam bisnis atau jawaban atas pertanyaan bisnis namun data adalah bagian dari bisnisnya.
9. Mempercepat learning sebagai sebuah organisasi
Mempersiapkan sistem kerja dimasa depan juga memerlukan adanya percepatan di pembelajaran sdm nya, menampung segala bentuk ide dan menambah jatah kegagalan.
Membuat hipotesis yang terpikirkan oleh sdm untuk dicoba, baik simulasi ataupun diterapkan secara langsung. Hal ini dimaksudkan agar pembaruan terus berjalan.
What’s next?
Tidak bisa dipungkiri kondisi organisasi, pekerjaan, lingkungan fisik, lingkungan sosial, mesin atau bisa dikatakan sebagai sistem kerja ini bisa berpengaruh nyata terhadap peningkatan kinerja karyawan.
Sehingga menyiapkan sistem kerja perlu dilakukan sedini mungkin dengan pertimbangan yang telah kami jelaskan diatas.
Jadi masihkah anda bertahan dengan sistem kerja yang itu itu saja? Atau menyalahkan keadaan apabila terjadi perubahan yang ekstrim?, Kita akan dampingi anda menyiapkan human capital yang siap berubah. KLIK DISINI.
Mari berdiskusi dengan menghubungi kami di sinergiaconsultant.com/kontakkami
Let’s Grow!