Sebagai Human Capital Practitioner di masa kini, rasanya perlu mengenal dan melakukan pengembangan proses Employee Engagement atau yang di kenal sebagai keterlibatan karyawan dalam perusahaan. Hal ini merupakan suatu hal yang penting dalam perusahaan dalam rangka mencapai visi, misi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Semakin tinggi tingkat employee engagement ini karyawan akan cenderung merasa semakin terlibat dengan tempat mereka bekerja, sehingga cenderung mampu memberikan yang terbaik untuk perusahaan.
“Karyawan kok sekarang cenderung mau enaknya sendiri, jadwal kerja berantakan, hasil kerja juga tidak bagus-bagus amat, itu pun sering membandingkn perusahaan dengan perusahaan tetangga yang memberikan gaji lebih tinggi dengan kerjaan yang lebih sedikit bebannya.”Curahan hati seorang pemilik bisnis kepada kami dalam saat sesi pendampingan human capital ARTchitect.
Nah, penting bagi Human Capital Practitioner menjaga employee engagement agar karyawan selalu memberikan kinerja terbaiknya untuk perusahaan. Beberapa metode dapat dilakukan untuk meningkatkan employee engagement atau menjaga stabilitasnya. Dalam pembahasan ini, mari kita pelajari beberapa metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan Employee Engagement dalam perusahaan :
#1
Pendekatan Personal
Pendekatan personal merupakan salah satu cara yang dapatdilakukan oleh Human Capital Practitioner& parapimpinandepartemen atau divisi untuk menumbuhkan employeeengagementterhadap setiap karyawan yang ada. Setiap pemimpin yang memiliki sebuah tim harus melakukan pendekatan dan mengenal timnya agar terbentuk kedekatan secara emosional. Dengan mengenal karyawan lebih dekat karyawan akan merasa diperhatikan dan memiliki saudara baru dalam lingkungan bekerja.
Apa saja yang bisa dilakukan? Beberapa Human Capital Practitioner meluangkan waktu setiap sore sebelum waktu pulang, untuk berdiskusi kecil dengan anggota timnya, menanyakan tentang kondisi keadaan keluarga karyawan, bisa saja tentang istri atau suami, anak-anak atau mungkin orangtua-nya. Dari sini sebetulnya juga akan didapat informasi apakah karyawan mendapat dukungan yang cukup baik di rumah, khususnya dalam bekerja di perusahaan saat ini.
Di perusahaan yang berbeda, seorang pemilik bisnis yang kami damping dalam proses coaching Human Capital ARTchitect, meluangkan waktunya untuk makan siang atau makan malam bersama 1 atau 2 orang karyawannya, bahkan terkadang dengan anggota keluarga karyawan, hanya untuk mengenal lebih dekat seperti apa sebenarnya sang karyawan. Tentu saja bila ini dijadikan sebuah kesempatan pengembangan karyawan yang dikelola dengan baik, ini bisa dijadikanrewardbagi karyawan berprestasi, untuk mendapatkan kesempatan berbincang dan mendapat cerita tentang proses membangun usaha sang pemilik bisnis.
#2
Jenjang Karir
Bekerja dengan giat dan memberikan yang terbaik merupakan hal yang idealnyadilakukan oleh setiap karyawantanpa memandang posisi dan jenis pekerjaannya.Apa yang membuat karyawan mau berbuat demikian? Nah, dari berbagai forum diskusi tentang human capital yang sempat kami ikuti, terutama yang menyangkut generasi milenial, ternyata ada beberapa hal yang bisa membuat mereka tergerak, tetapi perlu ada persiapan tertentu yang dilakukan oleh Human Capital Practitioner ataupun pemilik bisnis.
Bekerja yang mempunyai tujuan. Inilah yang perlu dicari dan dikejar dari setiap karyawan. Apa tujuan karyawan dalam bekerja? Mayoritas menjawab tentang masa depan seorang karyawan di dalam perusahaan, bisa terkait kemungkinan posisi jabatan yang mungkin di capai di masa depan, berapa lama durasi yang perlu dijalani untuk mencapai tujuan, cara-cara yang harus dan perlu dilakukan oleh karyawan untuk mencapai setiap jenjang karir yang ada.
Hal-hal yang sifatnya peningkatan karir dari sejak karyawan masuk hingga saat tertentu atau saat karyawan keluar dari perusahaan, juga akan membantu dalam meningkatkan employee engagement, karena mereka merasa ada penghargaan kepada pribadi mereka atas prestasi kerja yang sudah ditunjukkan selama bekerja di perusahaan.
#3
Program Peningkatan Kompetensi
Program peningkatan kompetensi dengan berbagai macam cara dan metode adalah hal yang dapatdilakukan perusahan untuk meningkatkanemployeeengagement.Berbagai program pembelajaran yang sifatnya on the job trainingmaupun off the job training, bisa menjadi pilihan yang menarik dan bisa dilakukan oleh Human Capital Practitioner ataupun pemilik bisnis. Jika ingin mempelajari lebih dalam tentang berbegai metode pembelajaran, silahkan klik disini.
Pertanyaannya, “Kok bisa melatih karyawan dapat meningkatkan employeeengagement?”Tentu saja, jawabannyakarena program ini melibatkan secara langsung karyawan itu sendiri, yang akan diolah lebih lanjut dalam berbagai program, yang ujung-ujungnya adalah meningkatnya kemampuan diri karyawan yang dari kondisi sebelumnya, sehingga ia memiliki kemampuan yang lebih baik, bahkan memiliki kemampuan baru dalm hidupnya. Kemampuan ini tentu saja melekat kedalam diri karyawan seumur hidup. Jika sudah begini, siapa yang sebetulnya mendapatkan manfaat terbesar dari program peningkatan kompetensi?
#4
Penghargaan Prestasi Karyawan
Kapankah terakhir memberikanapresiasi atau penghargaan kepada karyawan berprestasi atau karyawan yang mampu menyelesaikan target?Syukurlah jika di perusahaan Anda sudah melakukan secara rutin dan berkala. Bisa jadi hal ini merupakan sesuatu yang ditunggu oleh setiap karyawan, apalagi jika diadakan dalam sebuah konsep acara yang menarik dalam rangka ulang tahun perusahaan, rapat tahunan, atau kegiatan lainnya sesuai dengan kalender perusahaan.
Mendapatkan sesuatu setelah mereka berhasil menyelesaikan targetkerja yang diberikan kepada mereka atauberhasil membuat suatu kreativitasyang ujungnya bisa membantu peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja, merupakan hal yang membanggakan bagi karyawan.Apalagi jika ada rewardyang diberikan oleh perusahaan, melalui pimpinan perusahaan disaksikan oleh rekan kerja bahkan anggota keluarganya sendiri.
“Apakah pemberian penghargaan atau apresiasi harus dalam bentuk uang?”, tanya salah seorang klien kami.Jawabnya tentu saja secara umum apresiasi identik dengan pemberianuang atau hadiah. Tinggal bentuk hadiahnya yang bisa disesuaikan dengan kondisi perusahaan, serta tidak lupa tentu saja sesuai dengan nilai budaya perusahaan yang dipegang.
Yang paling sederhana, dan bisa dilakukan adalah memanggil atau menyebut nama karyawan yang berprestasi saat meetingrutin harian, mingguan atau bulanan, yang mengucapkan selamat dari pimpinan departemen ataupun perusahaan. Hingga yang membutuhkan dana lebih, misalnya saja pergi ke luar negeri menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut, pergi jalan-jalan ke tempat wisata dalam negeri ataupun luar negeri, baik sendiri, bersama rekan kerja berprestasi lainnya ataupun bersama dengan anggota keluarga intinya.
Pilihannya tentu saja beragam. Yang paling jelas adalah, apakah pemberian penghargaan bersifat adil, berdasarkan kriteria yang jelas dan terukur, dan lainnya. Silahkan memilih program yang paling pas dengan perusahaan Anda.
#5
Komunikasi
Pernah diajak bicara oleh orang lain, dalam hal ini atasan kerja? Apa yang terjadi dalam proses itu? Tentu saja terjadi dialog komunikasi yang intens antara para pihak yang terlibat. Nah, itu merupakan cara berkomunikasiyang bisa diterapkan dalam perusahaan, dimana semua pihak dapat memperoleh masukan atau pendapat dari karyawanataupun pihak terkait.
Dengan mendengarkan pendapat karyawan,maka kitasemakin dapat memahami ide dan maksud yang mereka sampaikan. Disaat ide atau pendapat karyawan didengarkan oleh Anda selaku Human Capital Practitioneratau para pimpinan perusahaan, sebenranya secara bersamaanproses employeeengagementdaridiri karyawan sedang bertumbuh, karena ada perhatian yang ditunjukan kepada karyawan.
Apa yang menentukan meningkat atau turunnya engagementini? Tentu saja respon yang diterima oleh mereka. Jika respon positif yang diterima, misalnya saja ucapan terimakasih dari pimpinan, proses diskusi yang lebih intens mencari solusi bersama dan lainnya, tentu saja akan membuat karyawan akan terus berdiskusi yang otomatis meningkatkan engagementmereka. Tetapi sebaliknya, engagementdapat menurun bila dalam proses komunikasi yang karyawan dapatkan malah berupa respon negatif, berupa nada ancaman, cemoohan, ataupun hal negatif lainnya. Tentu saja Anda sendiri juga malas berkomunikasi dengan orang yang cenderung negatif terus dan membuat proses komunikasi tidak nyaman.
Pilihannya tentu saja beragam. Yang paling jelas adalah, apakah pemberian penghargaan bersifat adil, berdasarkan kriteria yang jelas dan terukur, dan lainnya. Silahkan memilih program yang paling pas dengan perusahaan Anda.
Nah, Human Capital Practitioner , demikian 5 hal yang sekiranya dapat dilakukan dalam perusahaan anda, untuk meningkatkan employee engagement, yang tentu saja akan berdampak pada pencapaian hasil kerja pribadi dan berujung tentu saja pencapaiaan target perusahaan. Jika ingin berdiskusi lebih lanjut tentang menerapkanemployeeengagement di perusahaanlebih detail,Human Capital Practitionerdapat berdiskusi lebih jauh dengan program konsultan kami dihttps://www.sinergiaconsultant.com/kontakkami.