By Wisnu Ardhi
Perjalanan Covid19 dari tahun 2020 sampai saat ini membuat beberapa Business Owner dan para Human Capital Practitioner perlu berpikir ekstra pada area remunerasi. Apakah Anda juga melakukan hal yang sama dengan memperhatikan area remunerasi di perusahaan? Anda bayangkan saat kedatangan Covid19 di Indonesia tentu selalu mendengarkan bahwa Covid19 telah memberikan dampak negatif pada sebagian perusahaan sehingga membuat beberapa perusahaan gulung tikar. Akan tetapi hal berbeda malah mendapatkan dampak positif untuk beberapa perusahaan. Dampak apa yang dialami perusahaan Anda saat datangnya Covid19?
Apapun dampak yang dirasakan oleh perusahaan Anda saat kedatangan Covid19 di Indonesia, pasti situasi menjadi berbeda. Seperti Anda menaiki sebuah kapal dalam kondisi cuaca yang tidak baik di tengah samudera, ombak sangat besar mengguncang kapal Anda dan seluruh krunya. Dengan ombak yang begitu besar membuat semua penumpang panik karena guncangannya yang begitu besar. Ada beberapa kru yang begitu histeris, ada kru yang mencoba tenang dalam keadaan seperti itu. Ada juga kru yang melakukan usaha terbaik untuk melakukan hal – hal positif demi membantu kapal agar tetap bertahan dalam mengarungi ombak. Selain itu peran seorang kapten juga akan sangat berperan dalam kondisi seperti itu.
Di tengah – tengah ombak seperti itu, bayangkan Anda memberikan remunerasi kepada kru dengan nominal yang sama rata sedangkan peran yang mereka lakukan tampak berbeda satu dengan yang lainnya untuk mempertahankan kapal di tengah guncangan ombak. Terlepas seberapa besar kapal atau perusahaan Anda dan dampak apa yang Anda dapatkan saat datangnya ombak. Karena bagi perusahaan yang mendapatkan dampak negatif tentunya akan berpikir bagaimana mempertahankan kru yang dapat membantu dan berperan aktif dalam mempertahankan perusahaan. Sama halnya dengan perusahaan yang mendapatkan dampak positif saat datangnya Covid19 juga akan memikirkan insentif, bonus, dan tunjangan apa yang dapat diberikan kepada kru yang telah membantu perusahaan untuk menangkap semua peluang yang mampu didapatkan perusahaan, sehingga berdampak pada perkembangan perusahaan.
Meskipun dampak yang berbeda, tetapi 2 dampak itu akan tetap meminta Anda untuk memikirkan area yang sama yaitu sistem remunerasi. Apakah sebegitu pentingnya memikirkan sistem remunerasi untuk “Kru”? Dan dampak apa yang akan ditimbulkan apabila Anda memikirkan remunerasi Kru pada perkembangan perusahaan? Tentunya anda pernah mendengar istilah “right man in the right place”. Ya itu adalah kalimat yang muncul saat kami melakukan pendampingan klien dengan pembahasan tentang sistem remunerasi. Kemudian ada kalimat pertanyaannya:
“Bagaimana sih memberikan remunerasi yang tepat kepada orang yang tepat?”
Tentu Anda sebagai Business Owner & Human Capital Practitioner juga mengidam- idamkan hal itu terjadi di perusahaan atau bahkan hal itu sedang berjalan atau sudah terjadi di perusahaan Anda. Naaah pada kesempatan kali ini akan ada informasi tentang sistem remunerasi. Sekaligus menjawab apa sih manfaat yang ditimbulkan apabila kita sudah memiliki program remunerasi? Apa yang terjadi apabila tidak menjalankan program remunerasi? Dan bagaimana cara membuat program remunerasi yang tepat? Yuuk agar dapat mengetahui lebih jelas tentang manfaat sistem remunerasi bagi perusahaan, mari kita simak bersama – sama:
- Memotivasi Kru untuk Mengembangkan Diri
Pada saat Anda sudah memiliki sistem remunerasi, tentu Kru dapat melihat dampak positif apabila mereka terus berkembang di perusahaan. Dengan pengetahuan itu, tentu kru akan termotivasi untuk bergerak maju, terus belajar, dan mengembangkan diri. Bayangkan apabila di dalam perusahaan Anda terdapat Kru yang termotivasi dengan jumlah misalnya saja 60% dari jumlah total Kru. Seberapa besar dampak yang akan dirasakan perusahaan? Dan seberapa cepat perusahaan Anda akan bergerak maju? Dengan kata lain, memiliki kru dengan motivasi yang baik selain berdampak secara positif terhadap pribadi Kru, juga akan memiliki dampak positif untuk perusahaan. Memberikan motivasi untuk setiap Kru di perusahaan merupakan tugas yang tidak mudah, tetapi itu adalah hal yang perlu dilakukan agar setiap Kru di perusahaan Anda terus berkembang. (Motivasi diri Anda juga dengan PODCAST #CURHATHRD)
- Menciptakan Persaingan yang Positif
Beberapa Business Owner & Human Capital Practitioner berharap dapat menciptakan sebuah lingkungan produktif yang mampu memberikan dampak yang positif baik secara personal maupun perusahaan. Hal tersebut juga pernah ditanyakan oleh salah satu klien kami; Bagaimana menciptakan lingkungan yang positif? Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan lingkungan positif adalah memperhatikan sistem remunerasi dalam sebuah perusahaan.
Ilustrasinya seperti ini: bayangkan sebuah perusahaan tanpa sistem remunerasi. Dalam sebuah perusahaan, tentunya Anda menemui Kru yang memiliki performa sangat baik dan Kru yang memiliki performa yang biasa saja, atau bahkan belum menunjukan performa selama bekerja. Dalam keadaan itu perusahaan menetapkan sejumlah gaji, kompensasi, atau benefit yang hampir sama atau bahkan sama untuk setiap Kru.
Dengan kebijakan yang telah ditetapkan tersebut yuk intip dampak yang akan timbul dari kebijakan itu :
- Kru yang memiliki potensi/performa yang baik akan mengalami penurunan motivasi;
- Kru yang performa biasa – biasa saja tidak memiliki motivasi untuk meningkatkan performa;
- Kru yang tidak memiliki performa merasa dalam kondisi yang aman.
Apa yang akan terjadi jika hal itu terjadi di perusahaan Anda? Tentunya sangat menggemaskan bukan? Nah, itu adalah hal yang akan terjadi jika sistem remunerasi belum berjalan dengan baik dalam perusahaan atau bahkan tidak ada. Dengan adanya sistem remunerasi, perusahaan Anda dapat menggunakan itu sebagai motivasi seperti yang disebutkan pada Poin 1 agar Kru menunjukkan kinerja terbaiknya dan mendapatkan gaji, kompensasi, atau benefit yang sesuai dengan usaha yang dilakukannya.
- Mempertahankan Kru Terbaik
Human Capital Practitioner atau pun Business Owner sering sekali mendengar Program Retention atau kata lain mempertahan kru. Apabila Anda pernah mendengar mengenai Program Retention, hal itu akan berkaitan erat dengan sistem remunerasi. Apa sih kaitannya Program Retention dengan sistem remunerasi? Bila diperhatikan, dua hal itu tentunya sangat berkaitan satu dengan yang lainnya. Pelajari cara selengkapnya di HCA Online Mentoring Program.
Yuk simak Ilustrasi kaitan dari kedua hal tersebut:
Bayangkan sebuah kejadian seperti contoh pada poin 2. Saat perusahaan Anda memiliki kru yang memiliki kompetensi dan potensi yang baik dalam mengembangkan perusahaan selama ini. Tentunya mereka juga memiliki ekspektasi yang diharapkan dari perusahaan, salah satunya seperti remunerasi (gaji, insentif, & kompensasi). Apabila hal itu tidak terjadi timbal balik, tentunya salah satu hal yang akan terjadi adalah Kru terbaik Anda kemungkinan besar bisa berpindah ke lain kapal, sehingga program Retention yang Anda miliki tidak berjalan dengan maksimal.
Nah itu yang dapat terjadi apabila Anda tidak memperhatikan setiap Kru terbaik yang Anda miliki. Dengan adanya pembahasan ini maka, ajakannya yuk perhatikan sistem remunerasi Anda.
Seru sekali ya, setelah menyimak 3 poin diatas. Tentunya Anda sebagai seorang Business Owner atau Human Capital Practitioner mempunyai keinginan untuk membuat sistem remunerasi di perusahaan. Dalam hal ini, yuk simak apa sih yang perlu dilakukan untuk membuat sistem remunerasi di perusahaan.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam membuat sistem remunerasi, yaitu sebagai berikut:
- Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan salah satu pondasi yang perlu dimiliki oleh perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi, Anda juga dapat melakukan pembentukan sistem – sistem lain seperti sistem remunerasi. Pembahasan mengenai struktur organisasi sebagai dasar perusahaan secara lebih jelas dapat anda baca pada buku Human Capital Architect https://www.sinergiaconsultant.com/bukuhca. Terdapat 5 Area yang perlu diketahui :
- Organization Development
- Industrial Relation
- Compensation Benefit
- People Development
- Employment
Dalam hal ini, struktur organisasi masuk pada area pertama yaitu Organization Development. Dimana pada area ini membedah tentang dasar – dasar yang perlu disiapkan dalam perusahaan, salah satunya adalah struktur organisasi. Adanya struktur organisasi merupakan hal dasar yang mesti dimiliki sebelum masuk pada langkah selanjutnya untuk membuat sistem remunerasi.
- Job Analysis
Langkah selanjutnya setelah memiliki struktur organisasi di perusahaan adalah melakukan job analysis. Pertanyaan yang sering ditanyakan dalam menyusun job analysis adalah bagaimana cara menyusunnya? Nah untuk mengetahui lebih dalam mengenai Job Analysis dan bagaimana cara menyusunnya, maka Anda dapat menyimak kembali pada :
- Podcast Curhat HRD
2. Artikel Tentang Job Analysis
MAU WORK REDESIGN? LAKUKAN JOB ANALYSIS TERLEBIH DAHULU!.
Dari resource itu, Anda akan mendapatkan gambaran terkait bagaimana cara menyusunnya. Selain itu untuk mengetahui bentuk dokumen job analysis, Anda juga dapat menyimak pada https://member.sinergiaconsultant.com/mbs/od/lesson-6/
- Job Evaluation
Setelah Anda melakukan job analysis, langkah selanjutnya Anda dapat melakukan job evaluation. Dalam hal ini job evaluation biasa juga dikenal dengan evaluasi kinerja. Lebih ringkasnya, job evaluation merupakan sebuah metode analisis dalam melakukan pembobotan nilai sebuah pekerjaan. Setiap tugas dari masing-masing posisi akan dikonversikan ke dalam point. Untuk menentukan konversi, hal yang perlu diketahui adalah indikator atau parameternya. Dalam hal ini, job evaluation/evaluasi kerja memiliki indikator atau parameter yang saling berkaitan satu sama lain yaitu:
-
- Know How (tahu caranya), dalam hal ini segala hal yang berkaitan dengan keilmuan, pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan atau jabatan sesuai dengan standar kerja yang ada dalam perusahaan.
- Problem Solving (penyelesaian masalah), merupakan pemecahan masalah yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan guna menganalisis, mengevaluasi, menjelaskan, serta mengambil keputusan yang didasarkan sesuai dengan undang – undang ketenagakerjaan yang berlaku. Problem Solving ini terbagi menjadi dua yaitu:
-
- Penyelesaian masalah dengan mengidentifikasi masalah.
- Penyelesaian masalah dengan menjawab permasalahan yang terjadi.
-
- Accountability (akuntabilitas), accountability ini merupakan hasil ataupun konsekuensi yang didapat dari adanya suatu tindakan atau keputusan yang diambil. Accountability ini memiliki tingkat kepentingan yang berbeda.
- Struktur Skala Upah
Selanjutnya adalah melakukan penyusunan struktur skala upah. Tentunya para Human Capital Practitioner sudah sering mendengar istilah ini. Struktur skala upah juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 1 Tahun 2017 tentang Struktur dan Skala Upah. Dalam peraturan itu didefinisikan bahwa skala struktur upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi atau dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah yang memuat kisaran nominal upah dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar untuk setiap golongan jabatan. Dalam Peraturan Menteri itu juga disebutkan bahwa perusahaan diharuskan memiliki struktur skala upah yang terstruktur. Dengan adanya struktur skala upah, perusahaan memiliki susunan upah terstruktur dapat membantu Anda dalam menjalan sistem remunerasi.
Setelah mengetahui manfaat, dampak, dan bagaimana cara menyusun sistem remunerasi, apakah Anda sudah memiliki gambaran dalam menyusun sistem remunerasi di perusahaan Anda? Apabila Anda masih memerlukan bantuan dalam melakukan penyusunan sistem remunerasi di perusahaan Anda, maka Anda juga dapat menghubungi program konsultan kami di https://www.sinergiaconsultant.com/kontakkami.
Lets Connect!