Haii Business Owner, HC Practitioner dan Professional Leader!
Kalau biasanya kita denger KPI isinya tentang target penjualan, capaian project bulanan, atau growth tahunan, gimana kalau kita geser sedikit perspektifnya?
Pernah kepikiran nggak untuk memasukkan olahraga ke KPI karyawan? Misalnya target bulanan jalan kaki minimal 2.000 langkah per hari atau olahraga per divisi minimal 2x sebulan. Terdengar sangat sepele ya? Tapi justru disitulah letak kekuatannya.
Produktivitas Menurun Karena Karyawan Melupakan Olahraga
Banyak perusahaan masih terlalu fokus pada hasil akhir seperti target penjualan, angka performa, dan pencapaian proyek tanpa melihat faktor penting di baliknya: kesehatan karyawan. Padahal, performa kerja yang tinggi justru dimulai dari tubuh yang fit dan energi yang terjaga.
Karyawan yang jarang bergerak, cepat lelah, atau pola hidupnya kurang sehat, akan kesulitan mempertahankan produktivitas. Ini bukan sekadar asumsi. Sudah banyak riset yang menunjukkan bahwa kesehatan fisik berpengaruh langsung terhadap kinerja dari sisi fokus, kreativitas, hingga daya tahan terhadap tekanan kerja. Sebaliknya, jika dibiarkan, risiko burnout pun jadi semakin tinggi.
Ini bukan cuma teori. Banyak perusahaan kini mulai menyadari bahwa kesehatan karyawan adalah investasi, bukan beban tambahan. Dengan kata lain, well-being karyawan berdampak langsung pada produktivitas perusahaan.
Lagi-lagi, KPI Bukan Sekedar Angka, Tapi Perilaku
Saat ini, pendekatan KPI mulai bergeser. Tidak lagi hanya mengejar angka-angka hasil (pencapaian), tapi juga mencakup proses dan kebiasaan yang membentuk hasil tersebut.
Nah, salah satu kebiasaan positif yang bisa dibentuk adalah olahraga. Dengan memasukkan olahraga ke dalam indikator kinerja, perusahaan ikut mendorong budaya sehat dan pola hidup aktif dalam keseharian timnya.
KPI olahraga bisa masuk ke dalam kategori “Health & Wealth”.
Di internal Sinergia, ada salah satu komponen KPI yang menarik perhatian, di bagian KPI Production, Health & Wealth. Dimana salah satu indikatornya adalah “Walk Min 15.000 Step – Printscreen”
Yes, KPI ini benar-benar mendorong tim untuk lebih aktif bergerak. Bukan cuma dengan paksaan, tapi dengan pendekatan yang lebih menyadarkan dan menyenangkan. Tim produksi bisa memilih caranya sendiri untuk mencapai target KPI itu. Bisa dengan jalan pagi, naik tangga, atau sekedar rutin jalan kaki di sela sela jam kerja.
Dengan menggunakan aplikasi penghitung langkah di smartphone atau smartwatch, progresnya bisa dengan mudah dan juga transparant. Dan yang menarik, ini juga bisa membentuk sense of ownership terhadap kesehatan diri sendiri.
Olahraga Jadi Budaya Kerja, Bukan Beban Kerja.
Tapi kan, Nggak Semua Orang Suka Olahraga?
Ini selalu menjadi pertanyaan, yaa memang nggak instan dan nggak semua orang bisa langsung antusias, itu adalah hal yang normal. Tapi disinilah pentingnya pendekatan yang fleksibel.
Perusahaan bisa menawarkan berbagai opsi olahraga sesuai dengan minat tim Anda, misal:
- Yoga bareng tiap hari Jumat
- Jogging setiap hari sabtu sebelum mulai kerja
- Senam di senin pagi
Kalau kegiatan ini dikemas dengan cara yang seru dan kolektif, olahraga akan jadi terasa ringan dan fun. Bisa juga ditambah dengan “reward kecil atau pengakuan pengakuan secara sederhana” sebagai bentuk apresiasi. Intinya bukan soal “siapa yang paling atletis”, tapi bagaimana membentuk budaya hidup sehat yang konsisten.
So, Apa Aja Manfaat dari KPI Olahraga?
1. Meningkatkan Energi & Konsentrasi Karyawan
Aktivitas fisik bisa membantu mengalirkan oksigen ke otak, nah ini bisa bikin lebih fokus saat kerja loh!
2. Mengurangi Resiko Burnout
Olahraga dapat membantu pelepasan hormon endorfin, dimana hormon itu bisa bikin mood jadi lebih stabil.
3. Mendorong Team Bonding
Aktivitas olahraga bareng bisa jadi sarana seru untuk memperkuat bonding antar tim. Kalau bonding udah oke, yakin deh kalau sata kerjasama nanti pasti oke juga!
Komitmen dan Konsistensi dalam Olahraga
Yang paling sulit bukan memulai, tapi mempertahankan. Tapi ketika hal ini menjadi bagian dari sistem penilaian kinerja, karyawan akan lebih sadar bahwa perusahaan peduli, bukan sekadar menuntut.
Di sisi lain, pemimpin juga perlu memberi contoh. Kalau leader-nya aktif dan terbuka mendukung gaya hidup sehat, tim pun akan lebih mudah ikut serta.
KPI adalah alat untuk mengarahkan, memacu, dan menumbuhkan perilaku kerja yang produktif. Jadi, kalau olahraga terbukti membawa dampak positif pada kerja karyawan, kenapa enggak dijadikan bagian dari KPI?
Apakah Anda sudah mempunyai indikator “Sepele tapi bermakna” ini? Yuk diskusikan bersama kami di ruang yang berbeda!