August 23, 2025

7 Pertanyaan Ampuh untuk Prosess Coaching Anda!

0  comments

Haii business owner, HC practitioner, dan professional leader,

Kita tahu betul bahwa di tengah perubahan dunia kerja yang makin cepat dan dinamis, salah satu tantangan terbesar adalah mendorong tim untuk benar-benar tumbuh bukan hanya sekadar menyelesaikan pekerjaan.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak organisasi mulai mengandalkan coaching sebagai salah satu strategi pengembangan SDM. Tapi sayangnya, tak sedikit juga yang mengeluh

“Sesi coaching sudah jalan, tapi kok hasilnya masih belum kelihatan ya?”

Nah, bisa jadi bukan pada prosesnya yang salah, tapi pada kualitas pertanyaannya.

Coaching Sudah Diterapkan, Tapi Kurang Memberi Dampak Nyata

Mungkin coaching sudah jadi bagian dari budaya perusahaan. Ada sesi rutin, coach internal, bahkan template evaluasi. Tapi saat ditanya apa dampaknya, feedback-nya justru “gitu-gitu aja.” Coachee masih butuh didorong-dorong, belum terlihat ada kesadaran atau inisiatif baru.

Di sisi lain, para coach internal pun sering merasa bingung:

  • Harus mulai dari mana?

  • Kalau coachee banyak diam, harus nanya apa?

  • Gimana caranya supaya coaching bukan cuma jadi sesi curhat?

Tanpa kerangka yang jelas, coaching bisa jadi kehilangan arah. Padahal kunci utamanya sederhana: bertanya dengan tepat.

Esensi Coaching Ada pada Pertanyaannya

Coaching bukan tentang memberi solusi, tapi seni menggali potensi dan kesadaran lewat pertanyaan yang memantik refleksi.

Pertanyaan yang baik mampu:

  • Menajamkan fokus

  • Mengaktifkan rasa ingin tahu

  • Mendorong coachee untuk mengambil tanggung jawab

Salah satu pendekatan yang terbukti efektif datang dari Michael Bungay Stanier dalam bukunya The Coaching Habit. Ia merumuskan 7 jenis pertanyaan sederhana namun krusial, yang bisa jadi bekal utama dalam setiap sesi coaching.

Gunakan 7 Pertanyaan Ini untuk Coaching yang Lebih Bernyawa

Berikut 7 pertanyaan yang bisa mulai Bapak/Ibu terapkan dalam coaching harian baik di ruang meeting maupun dalam obrolan santai:

1. The Kickstart Question: “Apa yang sedang ada di pikiranmu?”
Pertanyaan ini membuka sesi dengan nada yang ringan namun fokus. Coachee diajak langsung menyampaikan hal yang paling penting bagi mereka, tanpa perlu basa-basi.

2. The AWE Question: “Apa lagi?”
Sederhana tapi kuat. Pertanyaan ini membantu coachee menggali lebih dalam dan tidak berhenti di jawaban pertama. Biasanya insight terbaik muncul setelah “apa lagi” kedua atau ketiga.

3. The Focus Question: “Apa tantangan terbesarmu di situ?”
Kita bantu coachee memilah mana masalah utama, mana gangguan. Fokus pada challenge yang paling berdampak akan membuat sesi lebih produktif.

4. The Foundation Question: “Apa yang sebenarnya kamu inginkan?”
Pertanyaan ini membawa coachee kembali ke basic nya yaitu keinginannya. Saat tahu apa yang diinginkan, arah menjadi lebih jelas.

5. The Lazy Question: “Bagaimana aku bisa membantumu?”
Daripada langsung menasihati atau memberikan saran, kita berikan coachee ruang untuk menyampaikan kebutuhannya. Kadang mereka hanya butuh didengar, kadang butuh dorongan.

6. The Strategic Question: “Kalau kamu bilang ‘ya’ untuk ini, berarti bilang ‘tidak’ untuk apa?”
Setiap pilihan datang dengan konsekuensi. Pertanyaan ini membantu coachee melihat trade-off dan membuat keputusan yang lebih sadar.

7. The Learning Question: “Apa yang paling berguna buatmu dari percakapan ini?”
Sebagai penutup, ini mengajak coachee merefleksikan insight yang mereka dapatkan. Coaching jadi bukan hanya momen, tapi proses belajar yang terus melekat.

Butuh Latihan dan Ekosistem

Pertanyaan-pertanyaan di atas tentu bukan satu-satunya. Tapi ini bisa jadi starting point yang powerful terutama bagi coach internal, leader, maupun HR yang ingin coaching-nya benar-benar terasa manfaatnya.

Yang juga perlu diingat: coaching bukan hanya urusan individu. Perlu ekosistem.

  • HR perlu memastikan hal ini menjadi bagian dari sistem pengembangan karyawan.

  • Leader perlu menyiapkan waktu dan niat untuk hadir sebagai coach.

  • Coachee pun perlu diberikan pemahaman tentang peran aktif mereka dalam proses ini.

Ingin Mulai Mengembangkan Proses Coaching di Organisasi?

Kalau Bapak/Ibu sedang membangun sistem coaching internal, atau ingin membekali tim dengan keterampilan dasar yang aplikatif, kami siap mendampingi.

Kami juga menulis panduan praktis “The Coaching Journey: Transformation of Becoming a True Coach” buku pegangan ringkas untuk para coach yang ingin melatih struktur pikir dan kemampuan bertanya secara sistematis.

Atau, jika ingin tahu lebih lanjut tentang program HCA Coaching dari Sinergia yang sudah diterapkan di berbagai organisasi, Anda bisa cek disini yaa

Yuk, kita ubah dari sekadar percakapan menjadi ruang tumbuh yang benar-benar berdampak. Karena dalam setiap pertanyaan yang tulus, ada potensi besar untuk perubahan. Feel free untuk Anda jika ingin berdiskusi lebih lanjut dengan coach Sinergia, connect disini yaa.. sampai jumpa di ruang yang berbeda! 🙂

Adelia Putri Arinatasyah


Mempelajari tentang organisasi sama halnya dengan memahami ekosistem yang dinamis, setiap elemen di dalamnya saling berinteraksi dan berkontribusi terhadap keseimbangan serta pertumbuhan keseluruhan.


Tags

Business Owner, HC, HCA, Human Capital, Human Capital Practitioner, Leaders


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}
>