April 17, 2023

Waspada Letupan Resign Setelah Lebaran! 

0  comments

Momen pembagian THR merupakan salah satu momen yang paling banyak ditunggu dan dinantikan oleh para karyawan, baik untuk resign ataupun hal lain. Namun seperti desas desus yang sering terdengar pasca pembagian THR, sebenarnya ada hal lain yang ditunggu oleh segelintir karyawan Anda. 

Beberapa karyawan menunggu mendapatkan THR untuk segera melunasi cicilan, beberapa karyawan menunggu momen THR untuk membeli barang yang sudah diimpikannya dari lama, dan beberapa karyawan juga menunggu moment pembagian THR ini untuk mempertebal tabungannya.

“Tidak sedikit juga karyawan yang menunggu momen ini untuk resign dari perusahaan Anda.”

Bagaimana tidak? Waktu setelah pembagian THR merupakan waktu yang ideal bagi mereka untuk resign dari perusahaan. Setelah pandemi, para pekerja tidak perlu ragu lagi apabila ingin mencari pekerjaan baru karena banyaknya peluang yang mulai muncul.

Menjelang lebaran atau tepatnya sebelum THR cair, umum ditemukan banyak karyawan yang melayangkan surat resign pada HR nya. Seolah para karyawan memang ingin melayangkan surat resign tersebut dari bulan-bulan sebelumnya, namun menunggu pembagian THR agar bisa mendapatkan tambahan uang tabungan sebagai bekal untuk transisi ke tempat pekerjaan barunya.

Sebagai Business Owner, Anda harus siap kehilangan beberapa karyawan Anda dan bersiap merogoh kocek lebih dalam di sisa tahun ini untuk budget rekrutmen. 

Tidak hanya itu, Anda juga perlu bersabar dan memberikan waktu lebih lama kepada para pendatang baru nantinya untuk bisa beradaptasi ke perusahaan Anda.

Apabila dirangkum berikut beberapa dampak dari letupan resign yang harus siap dihadapi oleh business owner:

  1. Bisnis bisa terhambat  
  2. Budget SDM yang melonjak untuk rekrutmen
  3. Waktu habis untuk mengajari tim baru
  4. Performa bisnis bisa terganggu
  5. Suasana tim di perusahaan bisa menurun

Itulah alasan mengapa Anda perlu mewaspadai moment “spesial” setelah pembagian THR ini. 

Setelah itu barulah muncul pertanyaan, 

“apa yang menyebabkan letupan resign ini terjadi?” 

Mari kita simak beberapa hal yang disinyalir menjadi penyebabnya. 

1. Career Path yang “di situ-situ saja

Karyawan mungkin merasa tidak ada ruang untuk berkembang di perusahaan tempat mereka bekerja saat ini dan merasa bahwa mereka tidak dapat mencapai tujuan karir mereka. 

Hal ini menjadi salah satu hal yang perlu Anda perhatikan saat sedang membangun bisnis. Bagaimana cara untuk membuat karyawan-karyawan Anda selalu berkembang dan memberikan peluang kenaikan karir bagi mereka. 

Karena sesungguhnya jenjang karir merupakan cara yang ampuh untuk mempertahankan talenta-talenta Anda yang berkualitas. 

Solusi:

Buat rencana karir yang jelas: Perusahaan harus membuat rencana karir yang jelas dan terstruktur untuk setiap posisi dalam organisasi. Rencana karir ini harus mencakup tahapan-tahapan yang diperlukan untuk mencapai setiap posisi dan keterampilan serta kompetensi yang diperlukan pada setiap tahapan. Pelajari tentang cara membuat career path dan akses templatenya DI SINI!

Training yang relevanPerusahaan harus menyediakan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan rencana karir karyawan. Pelatihan dan pengembangan harus terkait dengan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk mencapai posisi yang diinginkan, sehingga karyawan tidak merasa bahwa kenaikan posisi adalah hal yang mustahil untuk digapai

2. Kompensasi kerja yang mulai jenuh 

Hal ini bisa terjadi saat karyawan Anda mendapati kompensasi dan benefit yang ditawarkan perusahan kurang memuaskan lagi bagi karyawan. Mereka juga mungkin berpendapat bahwa benefit yang diberikan kurang cocok baginya. Sudah menjadi PR bagi HR untuk bisa mengolah Compensation and Benefit yang relevan dan cocok bagi perusahaan dan karyawan. 

Solusi:

Riset pasar gaji dan benefit: Perusahaan harus melakukan riset pasar gaji dan benefit untuk memastikan bahwa kompensasi dan benefit yang ditawarkan sesuai dengan standar industri dan daerah. Dengan melakukan ini, perusahaan dapat menarik karyawan yang berkualitas dan mempertahankan mereka dalam jangka panjang.

Tidak selalu tentang uang: Memberikan dukungan serta work life balance kepada karyawan dinilai bisa menjadi salah satu benefit yang kuat untuk mempertahankan karyawan, di mana hal ini juga dapat menjadi daya jual perusahaan Anda di industri kerja. Pelajari lebih banyak tentang compensation and benefit di HCA ONLINE MENTORING PROGRAM

3. Nihilnya corporate culture 

Corporate culture memainkan peran penting dalam membentuk lingkungan kerja yang positif. Corporate culture dapat membantu menciptakan hubungan yang kuat antara karyawan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kolaborasi, motivasi, dan produktivitas tim. Ketiadaan hal ini akan membuat karyawan Anda tidak merasa terikat satu sama lain, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk tergiur dengan tawaran-tawaran dari para kompetitor bisnis Anda.

Solusi

Meneguhkan corporate culture: Buatlah sebuah keunikan dan nilai penting yang dapat menguatkan brand perusahan Anda. Hal ini juga menandakan bahwa perusahaan Anda memiliki visi yang kuat, sehingga karyawan Anda mengetahui tujuan dan target perusahaan kedepannya.

Intinya, keputusan seorang karyawan untuk resign bukanlah hadir dari satu sebab saja. Anda perlu melihat bahwa terdapat hal-hal yang membuat karyawan Anda ingin berpaling ke perusahaan lain. 

So… What’s Next?

Apabila letupan resign terjadi di perusahaan Anda, maka langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah tetap tenang. Mulai review kembali mana hal yang selama ini luput dari perhatian Anda dan tim HR. Silakan berdiskusi bersama kami untuk solusi-solusi yang lebih strategis untuk perusahaan Anda. Hubungi kami di https://www.sinergiaconsultant.com/hubungikami 

Naufal Fathanah


Saya senang bekerja dengan banyak perusahaan untuk menciptakan struktur SDM yang kuat melalui kemampuan dan kompetensi untuk menjawab kebutuhan jaman sehingga tercipta tim yang profesional dan hebat.


Tags


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}
>