MY SUPPORT SYSTEM IN MY CAREER
Ibu Gia, kali ini beliau ingin bercerita mengenai project kerjanya dengan PT. Berlayar Jaya yang bergerak di bidang manufacturing. Dimana di perusahaan ini, ia ditunjuk untuk membangun kamus kompetensi perusahaan. Salah satu bagian dari tugas yang harus dia lakukan adalah bertemu dengan karyawan berkinerja baik yang ditunjuk untuk diwawancara memenuhi kebutuhan validasi kompetensi yang akan dijadikan acuan termasuk penentuan levelnya.
Yang ingin diangkat dan dibagikan kepada teman-teman di sini adalah cerita yang disampaikan karyawan atas apresiasinya akan peran atasan dan HR yang begitu besar pengaruhnya diperjalanan karir karyawan tersebut, dan Ibu Gia sangat menikmati ceritanya disaat proses wawancara tersebut,
Posisi saat ini dari interviewee tersebut sudah menempati posisi 1 level di bawah direktur, dengan masa kerja lebih dari 20 tahun. Perjalanan yang sangat menarik untuk disimak dan dijadikan bahan pembuatan acuan kamus kompetensi. Karyawan ini bernama Ibu Claudia, beliau bergabung dimulai sebagai administrasi produksi. Latar belakang pendidikan beliau awalnya adalah SMA, pernah kuliah tetapi hanya sampai dengan semester 2 karena desakan ekonomi. Kinerja yang diberikan dari perjalanan karirnya selalu di atas rata-rata. Pernah menempati beberapa posisi berbeda, jenjang karirnya dilaluinya secara vertikal dan horizontal, perjalanan karir beliau ditempuh dengan baik dan terus berkembang.
Dalam proses wawancara, Ibu Gia merasakan excitement yang luar biasa, semangat untuk menggali kunci keberhasilan dari Ibu Claudia. Khususnya, kompetensi yang mendukung pekerjaannya dan dari cerita Ibu Claudia ini juga Ibu Gia dapat menarik benang merah keberhasilan beliau. Bukan hanya karena kompetensi yang baik, tetapi peran leader dan HR yang cukup besar di dalam pengembangan dan perjalanan karirnya.
Ibu Claudia bercerita bahwa perjalanan karirnya dari admin produksi, hanya dalam kurun waktu 6 bulan, kemudian kepala divisi produksi menawarkannya untuk mengikuti pendidikan Officer Development Program di salah satu lembaga pelatihan eksternal selama 1 bulan. Alasan yang disampaikan kepala divisi produksi bahwa Ibu Claudia dinilai dapat memberikan nilai lebih dan memiliki potensi serta cepat mempelajari hal baru. Kinerja yang diberikan tidak hanya pekerjaan administrasi tetapi Ibu Claudia dapat memberikan laporan dan insight yang bermanfaat untuk penghematan.
Pulang dari penugasan belajar tersebut dia langsung ditempatkan di bagian purchasing sebagai supervisor dan diminta menata ulang proses pembelian barang dan persetujuannya. Karena manajemen mendapatkan laporan bahwa bagian tersebut diindikasikan adanya kebocoran. Setelah 2 tahun keberhasilannya menata ulang dan dapat memperbaiki kebocoran di bagian tersebut , ibu Claudia ditugaskan kembali untuk memimpin divisi produksi dengan jabatan manager. Tersendatnya produksi yang saat itu tidak jelas akar masalahnya, Ibu Claudia ditugaskan untuk mengurai masalah yang ada dan berhasil memperbaikinya.
Kesempatan-kesempatan lain yang diberikan kepada Ibu Claudia adalah untuk menempati posisi marketing, planning dan terakhir membenahi Finance and Accounting. Dalam perjalanan karir dan promosi serta kesibukannya, Ibu Claudia juga menjalankan amanat beasiswa dari perusahaan untuk melakukan studi S1 dan S2 untuk mendukung karir Ibu Claudia.
Dari rangkaian cerita perkembangan karirnya, Ibu Claudia sering mengulang beberapa pernyataan bahwa betapa peran atasan sangat berpengaruh terhadap perkembangan karirnya. Atasan-atasannya mengetahui kekuatan dari Ibu Claudia, mengetahui aspirasinya, mau memberikan kepercayaan, tidak lelah memberikan bimbingan dan umpan balik yang membangun serta ketidaksungkanan mereka untuk menegur di setiap kesalahan yang dibuat. Kegagalan dijadikan pembelajaran untuk disempurnakan bersama agar tidak terulang.
Kemudian tidak kalah seru diceritakan juga peran HR yang bekerjasama dengan atasan Ibu Claudia untuk membuat rencana-rencana pengembangan mulai dari tindak lanjut dari hasil-hasil assessment dan pemantauan yang dilakukan oleh atasan-atasannya yang berada di dalam bagian organisasi. Rancangan besar dari organisasi dan pemetaaan SDM menjadi satu kesatuan yang dirancang HR bersama manajemen perusahaan.
Jika dilihat dari cerita di atas dan merujuk kepada beberapa buku yang dibaca oleh Ibu Gia, apa yang dilakukan leaders dan HR PT. Berlayar Jaya mayoritas mewakili apa yang ditulis oleh semua buku yang pernah saya baca. Apa isi dari buku tersebut?
Di dalam buku Organizational Behavior – Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge, di salah satu bagian yang membahas mengenai Finding and Creating Effective Leaders, mengatakan bahwa dalam Jack Welch meluangkan waktunya lebih banyak untuk mempersiapkan suksesornya dibandingkan dengan mengerjakan pekerjaan lainnya. Disebutkan juga bahwa seorang senior management atau karyawan senior yang menjadi mentor, akan menjadi sponsor dan mendukung anak didiknya.
Seorang mentor yang sukses adalah mentor yang berhasil mengajarkan anak didiknya, menavigasi hal-hal yang muncul dalam perjalanan awal karir dan mengarahkan mereka secara efektif serta bagaimana mengarahkan mereka menghadapi masalah-masalah dengan meminimalkan stress yang terjadi. Komitmen mentor dalam hal ini dianggap cukup kritikal untuk efektifitas dari pengembangan dan pendampingannya.
Mentor yang terkoneksi dengan anak didiknya akan mengerti apa yang harus dilakukan dengan mengembangkan sesuai dengan kekuatan yang ada dalam kemampuan anak didiknya.
Membandingan dengan buku Talent Management Implementation, Nina Insania K. Permana, Cota Melia Jalal, FX. Sri Martono, Latif Harnoko, Josef Bataona, Achirina pembahasan mengenai Talent Development Strategy di mana Critical Success Factor dari 4 yang disampaikan di antaranya adalah Owned by Management and Support from Organization. Mentoring menjadi aktivitas yang tidak kalah penting dari serangkaian program pengembangan, diperlukan agar atasa mampu memberikan role model bagi bawahannya dan memberikan araha guna melahirkan generasi penerusnya. Proses mentoring dan arahan yang baik akan membuat bawahan mampu memahami apa yang “bisa” dilakukan, sehingga tidak sekedar menerima “apa adanya”. Keterlibatan manajemen lini dalam program kaderisasi dan penanaman nilai-nilai perusahaan adalah suatu keharusan. Manajemen puncak harus berkomitmen untuk menanamkan nilai-nilai itu dan harus terlibat dalam pelaksanaannya. Demikian kutipan dari buku Talent Management Implementation yang dapat dipastikan peran leaders sangat berpengaruh dalam perkembangan karir seorang karyawan.
Ibu Gia masih cukup penasaran untuk dapat memberikan dasar dari referensi lain, yang menguatkan bahwa peran leaders itu sangat kritikal. Dalam salah satu terbitan Harvard Business Review on Talent Management, artikel yang berjudul Growing talent as if your business depended on it, Jeffrey M Cohn, Rakesh Khurana & Laura Reeves menyatakan yang cukup tegas menyebutkan peran leaders. Suatu kesalahan terhadap persepsi bahwa leadership development merupakan hanya tugas dan tanggung jawab HRD.
Perusahaan yang bertumbuh dalam hal mengembangkan leaders nya, Operating Manager yang merupakan manager lini yang secara langsung bertanggungjawab untuk perencanaan dan pengembangan karyawannya. Merupakan pekerjaan manajer lini untuk mengetahui pengembangan dari bawahannya, membantu untuk mengembangkan keahlian baru dan memberikan kesempatan untuk pengembangan professional dan personalnya. Mereka harus mentoring leaders yang baru muncul dengan memberikan informasi dan pengetahuan yang penting, memberikan bantuan untuk mengevaluasi dan memberikan umpan balik. manager lini wajib membantu senior executives dan HR untuk menetapkan dan membuat program pengembangan sistem yang seimbang di dalam perusahaan.
Penerapan pengembangan karir bagi para leaders dalam perusahaan akan sukses jika antara Manager Lini, HR dan Senior Management berkerjasama dan saling mendukung untuk memiliki dan mengimplemtasikannya bersama-sama. Talenta yang bagus secara Knowledge, Skill dan Attitude akan kurang sempurna dan kurang mulus jika apa yang dijabarkan di atas tidak dilakukan dengan seimbang.
PEMBAGIAN PERAN DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN
Berdasarkan apa yang disampaikan di atas dari kisah dan referensi buku, maka inilah peran-peran yang penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan seorang karyawan dalam mengembangkan karirnya, sebagai berikut.
- Peran Karyawan
- Memberikan kontribusi terbaik dan sejalan dengan goals perusahaan
- Memenuhi kompetensi sesuai dengan target levelnya
- Belajar yang berkesinambungan
- Siap untuk beradaptasi dan berubah sesuai tuntutannya.
- Peran Manager Lini atau Leaders
- Mengetahui kekuatan dari bawahannya
- Bersama dengan HR membuat rencana pengembangan bawahannya
- Memberikan informasi penting, pengetahuan dan keahlian baru kepada bawahannya
- Melakukan mentoring dan coaching, Anda dapat mempelajarinya dari buku “Sukses Coaching dengan 101 Pertanyaan Kunci” oleh Amelia Hirawan
- Memberikan evaluasi dan umpan balik kepada bawahannya
- Menjadi role model untuk bawahannya
pembelajaran mengenai leadership bagi Manager Lini dapat dipelajari juga melalui Live Online Training di HCA Membership.
- Peran Senior Management
- Menyelaraskan strategi pengembangan talenta dengan visi. misi dan goals perusahaan.
- Menjadi sponsor untuk program pengembangan untuk para talent perusahaannya
- Mengawasi atas kelancaran program pengembangan
- Memastikan keseimbangan dan objektivitas dari program yang ada
- Peran HR
- Sebagai expertise bersama-sama dengan manager lini untuk membuat program pengembagan untuk karyawan
- Memberikan informasi kepada senior management atas program yang dibuat dan akan diimplementasikan dengan manager lini
- Menjembatani untuk mencarikan program pelatihan yang cocok untuk bagian dari pengembangan karir karyawan
- Memberikan masukan kepada manager lini untuk pelaksanaan program pengembangan yang berjalan
- Membekali manager lini untuk dapat menjadi mentor dan coach yang baik untuk bawahannya.
Melalui penjabaran di atas, Anda sudah mengetahui peran masing-masing untuk mendukung kesuksesan pengembangan karir dari karyawan. Bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan dan bukan suatu hal yang sulit untuk dimulai, membutuhkan komitmen semua pihak di dalam organisasi agar pengembangan karir karyawannya dapat terlaksana dengan baik dan terencana. Anda dapat menghubungi tim kami untuk memandu pembuatan pengembangan karir karyawan dengan dibantu pendampingan oleh Coach HR kami.
KLIK DISINI untuk TERHUBUNG dengan SINERGIA CONSULTANT
LET’S CONNECT!
Source :
Organizational Behavior – Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge
Talent Management Implementation, Nina Insania K. Permana, Cota Melia Jalal, FX. Sri Martono, Latif Harnoko, Josef Bataona, Achirina