Pengembangan karyawan merupakan hal yang perlu dilakukan setiap perusahaan secara berkesinambungan. Tujuannya agar karyawan dapat mengembangkan kompetensi dan kinerja yang lebih baik dari waktu ke waktu. sebagai hasilnya, karyawan dapat memberikan kontribusi secara optimal dan lebih optimal kepada suatu perusahaan.
Ternyata, banyak cara yang dapat dilakukan oleh HRD untuk meningkatkan kompetensi karyawan, tidak terkecuali dengan cara coaching. Tidak hanya untuk menunjang kepentingan dan kontribusi karyawan untuk perusahaan, tapi metode ini juga dapat menjadi sarana bagi karyawan untuk dapat lebih mengenal diri mereka sendiri. Sehingga, selain bekerja untuk meraih goals perusahaan, mereka juga dapat mencapai goals pribadi mereka.
Titik penting yang menjadi prioritas bagi para HR atau Leader yang akan menjadi coach adalah bagaimana cara menyelaraskan goals perusahaan dengan goals pribadi yang dimiliki karyawan. Sehingga, ada motivasi tambahan bagi para karyawan untuk bisa terus memberikan performa yang diharapkan.
Saat para karyawan mengetahui bahwa perusahaan juga berusaha memaksimalkan potensi mereka dan goals pribadinya didukung oleh perusahaan, maka high performance state akan muncul. Sebab, siapa yang tidak menginginkan lingkungan, atasan, dan rekan kerja yang saling support terhadap goalsnya satu sama lain.
Andai saja coaching semudah itu…
Nyatanya, masih banyak para HRD di perusahaan yang terlalu memaksakan metode coaching ini pada leader-leadernya. Dengan harapan bahwa para leader bisa memberikan output serta dapat dengan mudah menyelaraskan dan mendorong performa karyawan.
Yang umumnya terjadi, para leader yang “dipaksa” untuk menjadi coach tadi malah melakukan konseling. Tidak jarang juga ditemukan para leader yang malah melakukan koordinasi yang terkesan “directing” pada karyawan dengan embel-embel coaching.
Akhirnya, makna coaching yang diterima para karyawan pun bisa jadi bergeser dari tujuan awal diadakannya metode coaching ini.
Kalau sudah begini, boro-boro mau meraih goals perusahaan, bisa mengajak karyawan antusias ikut sesi coachingnya saja sudah jadi achievement.
Untuk menghindari hal tersebut terjadi, baik HRD dan tiap leader dalam perusahaan perlu mengetahui apa itu coaching, prinsip-prinsip, dan juga benefitnya. Sehingga Anda para HRD dan leader dapat mengaplikasikan metode coaching ini dengan tepat.
Kenapa Pemimpin Perlu Menguasai Skill Coaching?
Jika pemimpin memiliki skill untuk menjadi seorang coach yang dapat membantu setiap anggota tim kerja atau karyawan di divisinya untuk meningkatkan kemampuan, maka sebenarnya pemimpin tersebut juga mempermudah tugas dan tanggung jawabnya sendiri. Mengapa? Karena karyawan dengan skill dan keahlian yang mumpuni akan bisa lebih mudah bekerja secara produktif sehingga memudahkan pula pencapaian target yang telah ditetapkan. Secara lengkap, ini alasan pemimpin perlu menguasai coaching skill:
Apa yang sebenarnya dilakukan saat coaching?
Coaching memberikan para leader kesempatan untuk bertindak sebagai sarana untuk melakukan komunikasi kinerja dalam 2 arah. Coaching yang dilakukan dalam konteks bisnis perusahaan adalah metode pengembangan kompetensi yang mana individu yang lebih berpengalaman dan terampil (dalam hal ini adalah seorang leader atau kepala divisi) untuk memberikan bimbingan kepada tim atau karyawannya. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kompetensinya, kinerja, dan juga karir dari karyawan itu sendiri.
Meskipun terkadang memiliki kesamaan dengan mentoring dan konseling, sebenarnya coaching memiliki perbedaan yang cukup besar dalam aplikasinya. Begitupun juga dengan training. Coaching bukanlah pelatihan yang biasanya berbentuk kelas-kelas. Coaching bukanlah mentoring, juga bukan konseling atau training.
Coaching lebih difokuskan untuk memfasilitasi karyawan dengan mengajukan pertanyaan, memberikan masukan dan juga berperan sebagai seorang rekan yang bertugas untuk mendukung potensi yang dapat didorong dalam diri karyawan. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi individu maupun perusahaan.
Selanjutnya, mari kita lihat prinsip – prinsip yang wajib ada saat melakukan coaching
Prinsip – Prinsip dalam coaching
-
Awareness
Hal paling umum yang perlu menjadi prinsip dalam coaching. Semua yang dikatakan dan dilakukan oleh coach difokuskan untuk meningkatkan awareness dan potensi yang dimiliki oleh dirinya sendiri.
-
Tanggung jawab
Prinsip inti dari coaching adalah tanggung jawab atas diri sendiri atau mengambil kepemilikan atas keputusan kita: kita belajar lebih baik ketika kita menemukan sesuatu untuk diri kita sendiri daripada ketika orang lain memberi tahu kita.
Pelatih hanya memiliki satu agenda: klien mereka.
-
Kepercayaan diri
Keyakinan bahwa kita dapat melakukan sesuatu adalah faktor kunci untuk mencapainya. Orang mengembangkan kepercayaan diri dengan diberi ruang untuk belajar, baik melalui kesalahan maupun pencapaian tujuan.
-
Bebas dari kesalahan
Kita semua tidak dapat belajar apabila hanya berdiam di satu tempat saja. Perlunya mengalami kesalahan dan keterbukaan terhadap hal baru menjadi prinsip penting dalam coaching. Dalam coaching, kesalahan dipandang sebagai pengalaman belajar, bukan alasan untuk mencari kambing hitam.
-
Fokus pada solusi
Ketika coach hanya berfokus pada masalah, maka ada kemungkinan masalah tersebut akan menjadi lebih besar. Namun, ketika coach fokus pada solusi, masalah yang muncul menjadi dapat dikelola dan kita akan menemukan lebih banyak energi serta potensi untuk menghadapinya.
-
Challenge
Seorang coach dituntut untuk dapat mencari perspektif baru. Coaching sering diibaratkan sebagai cermin, dimana para coachee (dalam hal ini karyawan) dapat melihat gambaran dirinya secara utuh. Melihat kehidupan mereka tercermin kembali memungkinkan para karyawan untuk melihat kehidupan mereka secara proporsional.
-
Action
Coaching mengungkap perspektif dan kesadaran baru. Dengan cara ini, klien mendapatkan wawasan baru, yang mengarah ke lebih banyak pilihan, yang pada gilirannya menimbulkan keinginan untuk mengambil tindakan dan perubahan.
So, What’s Next?
HRD dan para leader di perusahaan seyogyanya mengetahui prinsip-prinsip coaching ini sebelum dapat menerapkannya di perusahaan. Tentunya, dengan proses dan pengertian yang tepat, maka metode ini akan memberikan manfaat bagi perusahaan dan karyawan secara individual.
Anda dapat mempelajari lebih banyak tentang coaching melalui THE COACHING JOURNEY, lalu Anda juga dapat mempelajari tentang powerful questions yang bisa Anda gunakan saat coaching di 101 COACHING QUESTIONS .
Silakan berdiskusi lebih lanjut bersama kami tentang coaching di KONTAK KAMI.
Let’s Grow!