July 31, 2023

Mengubah Mindset, Mengubah Perusahaan: Cara Terbaik Mengelola Energi Tim

0  comments

“Energy is the fuel that drives success in the workplace. Nurture it, ignite it, and let it radiate throughout your team, for a high-energy environment breeds innovation, collaboration, and limitless potential.”

Level energi yang tinggi dalam tim adalah faktor penting untuk mencapai kesuksesan dalam perusahaan. Energinya menjadi sumber motivasi, kolaborasi, dan kinerja yang tinggi. 

Namun, kadang-kadang tim dapat mengalami penurunan energi yang dapat mempengaruhi produktivitas dan inovasi.

Kali ini, kami akan membahas tentang pentingnya mengubah mindset dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi level energi tim dalam perusahaan.

Contoh saja Microsoft: salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia yang telah mengadopsi growth mindset sebagai salah satu pilar budaya perusahaan.

CEO mereka, Satya Nadella, telah mendorong perubahan dalam pendekatan perusahaan dari fokus yang sangat kompetitif menjadi lebih berorientasi pada pembelajaran dan inovasi. Mereka mendorong karyawan untuk mengambil risiko dan belajar dari kegagalan, serta menciptakan lingkungan di mana ide-ide baru didorong dan kreativitas karyawan dihargai dengan tinggi.

Lalu, bagaimana cara agar mindset di perusahaan dapat meningkatkan level energi bagi karyawan?

1. Memahami Peran Mindset 

Mindset adalah pola pikir dan keyakinan yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Mindset yang kuat dan positif dapat memberikan pengaruh besar terhadap energi tim. Mindset yang positif mendorong karyawan untuk berpikir secara proaktif, melihat peluang, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengatasi tantangan. Sebaliknya, mindset yang negatif atau terbatas dapat menyebabkan keengganan, kurangnya motivasi, dan penurunan energi tim. Oleh karena itu, mengubah mindset menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan level energi tim.

2. Mengidentifikasi Pola Pikir 

Langkah pertama dalam mengubah mindset adalah mengidentifikasi pola pikir yang mungkin menghambat energi tim. Beberapa contoh pola pikir yang merugikan termasuk rasa takut terhadap perubahan, kecenderungan untuk menyalahkan, keengganan untuk mengambil risiko, atau sikap yang tidak responsif terhadap umpan balik. Dengan mengidentifikasi pola pikir tersebut, tim dapat bekerja untuk mengubahnya menjadi pola pikir yang lebih positif dan membangun energi yang lebih tinggi.

3. Positive Culture and Supportive Environment

Mengubah mindset dan meningkatkan level energi tim memerlukan adanya budaya yang positif dan dukungan tim. Pemimpin perusahaan harus menciptakan lingkungan yang mendukung dan mempromosikan pola pikir yang positif. Ini dapat dilakukan dengan memberikan umpan balik yang konstruktif, menghargai pencapaian tim, mendorong kolaborasi, dan memperkuat komunikasi yang efektif. Tim yang merasa didukung dan dihargai akan merasakan energi yang lebih tinggi dan lebih termotivasi untuk memberikan kontribusi yang lebih baik.

Anda bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh DIPA Inhouse, sebuah perusahaan digital yang mana lingkungan kerjanya memiliki vibe yang fun dan positif. Bagaimana tidak, banyak agenda yang dilakukan oleh leadernya untuk membuat timnya selalu memancarkan energi positif bagi yang lain. Kegiatan olahraga bersama, staycation bersama tim, dan sekedar berdiskusi sambil menikmati kopi dinilai menjadi salah satu cara yang cukup “murah” untuk membuat energi dalam tim tetap kondusif

4. Mendorong Inisiatif dan Kreativitas

Penting bagi tim untuk merasa memiliki peran yang penting dalam menciptakan perubahan dan inovasi. Mendorong inisiatif dan kreativitas dalam tim dapat meningkatkan level energi mereka. Tim harus diberikan kebebasan untuk bereksperimen, mencoba hal baru, dan berbagi ide-ide mereka. 

Salah satu contoh program yang dijalankan oleh Google adalah “20% time” atau “20% Project”. Program ini memungkinkan karyawan untuk menghabiskan 20% dari waktu kerja mereka untuk mengeksplorasi ide-ide baru yang tidak terkait langsung dengan tanggung jawab kerja mereka saat ini.

Dalam waktu ini, karyawan diberikan kebebasan untuk mengeksperimen, mengembangkan proyek pribadi, atau bahkan berkolaborasi dengan rekan kerja lainnya dalam rangka menciptakan inovasi baru. Beberapa produk populer dari Google, seperti Gmail dan Google News, berasal dari inisiatif yang dimulai melalui program “20% time” ini.

Contoh lainnya adalah perusahaan teknologi seperti Apple. Apple mengadopsi pendekatan yang serupa dengan memberikan waktu khusus untuk karyawan fokus pada proyek inovatif yang menarik minat mereka. Salah satu contoh yang terkenal adalah proyek “Apple Newton”, yang akhirnya melahirkan iPhone. 

Selain membangkitkan level energi tim, mendorong inisiatif dan kreativitas juga dapat memberikan perusahaan Anda terobosan-terobosan baru. Saran kami, jadikan hal ini kultur di perusahaan Anda. 

5. Membangun Visi dan Value yang Inspiratif 

Membangun tujuan yang inspiratif dan dapat dikaitkan dengan tim adalah cara lain untuk mempengaruhi level energi mereka. Ketika tim memiliki visi yang jelas tentang arah perusahaan dan bagaimana kontribusi mereka dapat berdampak, mereka akan merasa termotivasi dan energi mereka akan meningkat. Pemimpin perusahaan harus mengkomunikasikan tujuan dengan jelas, menjelaskan pentingnya peran setiap individu dalam mencapainya, dan memberikan umpan balik secara teratur untuk menjaga tim tetap fokus dan termotivasi. 

Seperti yang kami pelajari dari perusahaan Mr. Suprek, membawa pekerjaan menjadi hal yang inspiratif dan dikerjakan dengan ikhlas akan sulit diinternalisasi oleh karyawan apabila tujuan dan visi perusahaan tidak inspiratif, tidak menyentuh, dan membekas di hati mereka.  PR nya adalah bagaimana cara untuk menyalurkan energi-energi yang ada pada visi tersebut pada timnya?  Tentunya dengan menghidupi value-value yang mereka pegang, yaitu CEPAT. 

Seluruh elemen dalam Mr. Suprek harus komunikatif, memiliki etika yang baik, dan passion terhadap pekerjaan mereka. Karena yakinlah Anda saat seseorang mengerjakan sesuatu dengan passion, maka hasil kerjanya akan membangkitkan energi-energi bagi yang lain, memotivasi. Ini yang membuat karyawan mereka agile terhadap situasi yang ada di lapangan. Trust pun akan terbangun dari lingkungan kerja mereka yang positif dan visi yang menjadi inspirasi bagi seluruh elemen di perusahaan.

Mengubah mindset dan meningkatkan level energi tim membutuhkan waktu, komitmen, dan kesabaran.

Namun, manfaatnya dapat berdampak positif pada produktivitas, kolaborasi, dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Dengan membangun pola pikir yang positif, menciptakan budaya yang mendukung, dan memberikan tujuan yang inspiratif, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang memacu energi tim dan meraih kesuksesan yang lebih besar.   

Naufal F


Saya merupakan seorang yang selalu lapar akan pengetahuan baru, update, serta banyak penyusun lainnya. Human captal merupakan keilmuan yang saya kuasai dengan beragam dinamika didalamnya, mengelolah manusia dalam setting organisasi perencaranaan dan melaksanakan pengembangan untuk kebaikan dirinya dan organisasi secara umum.


Tags


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}
>