April 7, 2025

Meeting Setelah Libur Lebaran, Ngomongin Apa Ya?

0  comments

“Wah, libur udah selesai nih… sekarang balik kerja, tapi ngomongin apa ya di meeting pertama setelah liburan?”

Kalimat ini mungkin terlintas di benak Anda sebagai Business Owner, HC Practitioner, atau Professional Leader. Setelah menikmati momen kebersamaan bersama keluarga, kini waktunya untuk back to reality. Kembali menyusun ritme kerja dan memastikan tim tetap on track mengejar target tahunan.

Tapi satu hal yang sering bikin bingung: harus mulai dari mana? Apalagi kalau kondisi tim juga masih dalam mode recovery, alias belum sepenuhnya tune-in ke ritme kerja. Rasa malas masih tersisa, semangat masih suam-suam kuku, dan fokus kerja belum sepenuhnya terkumpul.

Padahal, kalau terlalu lama bingung dan nggak segera setting ulang arah kerja, tim bisa kehilangan momentum. Energi produktif yang sempat terbangun di awal tahun bisa saja hilang begitu saja kalau tidak segera ditata ulang.

Nah, disinilah meeting pertama setelah lebaran memegang peranan penting. Bukan cuma ajang kumpul bareng, tapi juga momen untuk reconnect, review, dan refocus.

Lalu, topik apa aja sih yang cocok dibahas di meeting pasca lebaran? Yuk, simak empat topik ini sebagai panduan Anda!

1. Reconnect Tim: Bangun Lagi Chemistry yang Sempat ‘Off’

Setelah libur panjang, wajar banget kalau mood tim masih campur aduk. Ada yang ke kantor full energy, ada juga yang masih berat ninggalin suasana santai di rumah. Karena itu, penting banget untuk membuka meeting dengan suasana yang ringan dan menyenangkan.

Anda bisa mulai dengan ajakan ngobrol ringan seperti,

“Apa satu hal yang bikin kamu excited buat balik kerja hari ini?”

Atau ajak mereka cerita singkat tentang highlight liburannya. Sesi ini nggak perlu lama, cukup 10–15 menit, tapi dampaknya besar. Hal ini bisa mencairkan suasana dan membantu membangun kembali koneksi antar anggota tim, sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan menghargai sisi personal dari tiap individu.

Setelah itu, Anda bisa ajak tim untuk melakukan review singkat kondisi kerja sebelum libur. Misalnya:

  • Project apa yang terakhir dikerjakan?
  • Status pekerjaan masing-masing seperti apa?
  • Ada momen penting apa yang sempat terjadi sebelum libur?

Tujuannya bukan untuk langsung tancap gas, tapi memastikan semua orang kembali berada di frekuensi dan konteks yang sama sebelum melanjutkan tugas.

2. Evaluasi Q1 & Fokus Q2: Mulai Lagi dengan Tujuan yang Jelas

Meeting ini bisa jadi timing yang tepat untuk merefleksikan goals tim selama kuartal pertama. Anda bisa membuka sesi ini dengan mereview:

  • Target yang sudah ditetapkan di awal tahun,
  • Apa saja yang berhasil dicapai?
  • Dan mana yang belum tercapai?

Ajak tim untuk terbuka membahas hambatan yang dihadapi, entah dari sisi eksekusi, komunikasi, resource, maupun strategi. Dengan catatan, tidak untuk sesi “menyalahkan”, tapi  Apa yang bisa diperbaiki bersama?

Setelah itu, arahkan diskusi ke rencana kuartal kedua:

  • Apa saja yang akan menjadi prioritas tim?
  • Apa target baru yang perlu dikejar?
  • Dukungan apa yang dibutuhkan agar pelaksanaannya lebih lancar?

Kalau perlu, Anda juga bisa membagi peran ulang atau menyusun ulang timeline project agar lebih realistis. Tujuannya adalah agar seluruh tim bisa kembali bekerja dengan arah dan semangat yang jelas, bukan sekadar menyelesaikan tugas demi tugas.

3. Problem Solving: Tuntaskan yang Sempat Tertunda

Liburan panjang kadang bikin beberapa pekerjaan jadi “ke-pause” atau bahkan terlupakan. Maka dari itu, sesi problem solving penting banget dimasukkan ke dalam agenda meeting.

Mulailah dengan pertanyaan untuk trigger seperti:

“Apakah ada proyek yang belum ditutup sebelum libur?”

“Adakah klien yang belum sempat di-follow up?”

“Adakah delivery atau laporan yang belum dikirim?”

Ajak tim untuk mengidentifikasi tugas-tugas yang “menggantung” sebelum libur. Bahas secara terbuka, dan cari solusi bersama. Jika ada kendala teknis atau support yang dibutuhkan, pastikan disediakan segera agar tidak menimbulkan pekerjaan yang menumpuk  berkepanjangan.

Ingat, pembahasan ini sebaiknya dilakukan dengan pendekatan kolaboratif, bukan tekanan. Dengan begitu, tim akan merasa didukung dan lebih termotivasi menyelesaikan tanggung jawabnya tanpa beban berlebih.

4. Bangun Semangat Baru Lewat Project atau Inisiatif Ringan

Setelah sesi serius, akhiri meeting dengan suntikan semangat baru. Anda bisa memperkenalkan ide-ide ringan namun menyenangkan, seperti:

  • Challenge produktivitas mingguan
  • Project kolaboratif antar departemen
  • Sesi sharing rutin tiap Jumat
  • Menata ulang area kerja agar lebih nyaman
  • Games atau aktivitas kecil di jam tertentu

Inisiatif seperti ini terlihat sepele, tapi dampaknya besar untuk meningkatkan engagement dan rasa memiliki tim terhadap lingkungan kerja. Terlebih setelah masa libur, di mana semangat kerja masih perlu dipancing secara bertahap.

Kalau Anda ingin menambah sentuhan personal, bisa juga ajak tim untuk ikut menyumbang ide inisiatif yang mereka mau. Siapa tahu, justru muncul kegiatan seru yang mempererat kolaborasi tim ke depannya!

Meeting pertama setelah liburan bukan hanya ajang ‘ngumpulin orang’ saja. Ini adalah titik awal untuk menyamakan irama kerja, menyegarkan kembali semangat tim, dan menyusun langkah yang lebih fokus untuk kuartal selanjutnya.

Dengan membahas empat topik di atas, Anda membantu tim beradaptasi secara lebih mudah dan terarah. Plus, Anda juga menunjukkan kepemimpinan yang peka terhadap ritme kerja dan kebutuhan emosional tim.

Jadi, sudah siap ngobrolin apa di meeting pertama Anda setelah lebaran?

Adelia Putri Arinatasyah


Saya ibarat sponge yang selalu haus ilmu, terutama tentang human capital! Mengelola manusia di organisasi itu seperti menyusun puzzle, kadang ada yang hilang atau terbalik, tapi serunya adalah membantu mereka berkembang bersama tim dan organisasi. Sambil belajar, semuanya bisa berkembang dan bergerak maju. Seru, kan?


Tags


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}
>