September 13, 2021

Tips Leadership: 5 Akibat Ketika Tim Kehilangan Sosok Leader

0  comments

By Naufal Fathanah

Halo para pembaca setia blog sinergia consultant! Saya ucapkan selamat datang dan selamat membaca. Untuk Anda yang baru pertama kali membaca artikel dari kami, izinkan saya memberikan salam hangat dan tentunya, selamat bergabung di ruang membaca kami. Semoga Anda mendapatkan insight dari tulisan yang kami buat sepenuh hati ini. Karena, pada artikel kali ini saya akan membahas sesuatu yang erat kaitannya dengan para leaders. Yuk, segera colek leaders Anda masing-masing dan sempatkan waktu 5 menit saja untuk membaca artikel ini bersama Anda! Sekalian juga sebagai ajang untuk mendekatkan diri dengan leaders Anda.

Pada kesempatan kali ini, saya akan secara special mempersembahkan tulisan ini untuk Anda para leaders di perusahaan yang sedang sibuk-sibuknya mengendalikan timeline proyek-proyek yang akan berlangsung sepanjang tahun ke depan. Tapi, tidak terbatas hanya untuk leaders saja, Artikel ini juga saya dedikasikan untuk Anda para Business Owner dan HC Practitioner selaku penggerak dan juga salah satu elemen paling penting dalam proses operasional perusahaan, sekaligus sebagai bahan refleksi diri atau pengingat tentang bagaimana leaders memberikan pengaruh dan sikap nya terhadap sebuah proyek yang  sedang berlangsung.

Saya secara 100% yakin kalau Anda sebagai leaders memiliki jadwal yang padat. Saya pun bisa memastikan isi kalender Anda penuh dengan jadwal meeting dan uraian proyek-proyek yang perlu Anda koordinasikan dengan tim Anda. Panggilan telepon dari rekan-rekan Anda pun seringkali tidak bisa Anda hindari lagi. Seolah 24 jam hidup Anda harus didedikasikan untuk keberlangsungan perusahaan dan juga demi kelancaran proyek-proyek yang Anda kelola. Contoh tadi hanya menyentil sedikit dari banyaknya kegiatan-kegiatan yang harus dikelola oleh leaders Memang benar, Keberhasilan Anda dalam memimpin dan mengelola tim pasti akan berdampak pada hasil akhir dari proyek tersebut. Mari kita refleksi diri sejenak.

Setiap leaders WAJIB memiliki visi untuk apa yang ingin perusahaannya capai pada masa-masa tertentu. Atau penjelasan singkatnya, leaders harus berani pasang target. Bisa untuk 1 tahun ke depan, 5 tahun ke depan, atau bahkan mungkin ada beberapa pencapaian yang Anda targetkan harus tercapai dalam jangka waktu 6 bulan ke depan. Para Leaders mungkin memiliki target untuk meluncurkan produk baru, mengubah strategi penjualan agar sesuai dengan kondisi konsumen yang berubah seiring tahun, atau mungkin leaders ingin kembali mengulas, memperbaiki, dan bahkan memperbarui sistem human capital Anda yang sudah lama terbengkalai nan ketinggalan zaman (konsultasikan dengan kami sistem human capital apa yang perlu Anda perbarui di HCA Membership).

Kita buat satu contoh. Anda sebagai leaders akan memulai sebuah proyek berupa produk baru yang harus diluncurkan pada akhir tahun. Para Leaders seringkali melihat target-target tersebut dapat dicapai oleh tim Anda dengan kerja keras yang cukup. Tentunya dengan segala pertimbangan yang sudah dipikirkan, Anda pun menyerahkan dan memercayakan projek tersebut kepada tim. Anda pun yakin akan kemampuan dan keterampilan rekan-rekan tim Anda dalam membantu Anda merealisasikan target tersebut. Tapi siapa yang  bisa menyangka, dengan rencana yang sudah dibangun di awal tahun, strategi-strategi yang sudah dirancang, dan dengan karyawan terbaik sekalipun ternyata tidak menjamin proyek yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan maksimal. Ada suatu hal yang leaders perlu jaga.

Tidak sedikit leader yang melupakan hal ini. Sesuatu yang dapat menghambat dan membuat projek Anda tidak berjalan atau bahkan berhenti di tengah jalan. Pokoknya kalau sudah begini,  rencana yang paling sempurna dan karyawan terbaik pun tidak akan bisa menyelamatkan projek tersebut agar berjalan dengan mulus. Tenang saja, pada artikel ini saya akan bocorkan kepada Anda wahai para leaders, apa yang dapat membuat projek anda stuck dan tidak berjalan mulus.

Satu hal terpenting tersebut adalah Anda sendiri, yaitu seorang LEADER. 

Sekarang coba Anda bayangkan sebuah proyek berjalan tanpa pemantauan dan kontrol dari seorang leaders. Bayangkan apabila leaders tidak bisa memberikan solusi atas kendala yang dihadapi dan tidak punya kemampuan komunikasi yang baik dengan rekan satu timnya. Bagaimana bila seorang leader memiliki ambisi yang sama dengan rekan satu timnya. Walaupun proyek itu berjalan sampai selesai, hasil yang didapatkan tidak akan maksimal dan terkesan hanya “kejar target” saja. Semua kembali lagi kepada Anda sebagai seorang leader dalam membangun tim dan bagaimana cara Anda mengelola mereka untuk membantu Anda menyelesaikan proyek perusahaan. Leader’s state pun perlu Anda jaga.

Bisa dibayangkan betapa masif nya dampak seorang leader ketika memimpin sebuah proyek. Tanpa komunikasi yang baik antara leader dan rekannya, sebuah proyek besar dapat menyimpang dari tujuan awal yang sudah dirancang sebelumnya, atau bahkan bisa jadi berantakan seluruhnya hanya  karena absennya sosok seorang leader dalam proyek tersebut. Kita semua tahu bahwa leaders tidak dapat mengontrol setiap situasi dan menghandle segala masalah yang muncul. Tetapi, seorang leader dengan kemampuan komunikasinya dapat memberikan standar informasi dan pemahaman yang sama tentang apa yang sedang terjadi dalam proyek tersebut.

Kalau leader nya saja tidak tahu, bagaimana pula dengan rekan-rekannya? Kalau leadernya tidak mau, bagaimana dengan rekan-rekannya?. Silakan Anda simak juga 3 Pertanyaan Menantang untuk Para Leader sebagai suplemen tambahan untuk meningkatkan kemampuan leadership Anda. Jangan sampai tim Anda kehilangan sosok seorang leader di tengah-tengah berjalannya sebuah proyek.

Ketidakhadiran sosok seorang leader dapat membuat 5 disfungsi dalam sebuah tim, mari kita bedah!

1. Tidak adanya kepercayaan (sense of trust) dalam satu tim

Disfungsi pertama adalah tidak adanya kepercayaan di antara anggota tim. Ketika terdapat anggora tim yang tidak jujur ​​dan benar-benar terbuka satu sama lain tentang kesalahan dan kelemahan mereka. Hal ini sering disebabkan karena tidak hadirnya seorang leader yang mampu menjadi penengah dan membantu mereka untuk align satu sama lain. Sering kita jumpai beberapa tim yang sering bekerja “sendiri-sendiri” karena tidak percaya dengan kemampuan rekan setimnya. Tugas leader adalah membangun sense of trust kepada dirinya dan rekan satu timnya. Pelajari selengkapnya melalui e-book leader’s state, saat Anda mengikuti Online Workshop Be Dare To Lead, cek tanggal terdekatnya dan daftar DISINI.

2. Tidak bisa menghadirkan konflik positif

Tidak adanya kepercayaan antar anggota tim menghadirkan disfungsi kedua yaitu kurangnya konflik positif, Salah satu dampak yang bisa didapatkan ketika seorang leader mampu menjadi tolak ukur anggota tim dalam berpikir adalah konflik-konflik kecil yang konstruktif dalam tim.  Ketika anggota tim tidak mampu terlibat dalam konflik atau perdebatan, maka tidak akan ada ide dan gebrakan-gebrakan baru yang akan muncul. Sehingga menghindari seorang leader yang hanya menjadi pemberi instruksi saja.

3. Hilangnya komitmen dalam tim

Kurangnya diskusi dan perdebatan memunculkan disfungsi tim yang ketiga, yaitu kurangnya komitmen. Jelas saja tidak akan ada komitmen yang muncul antar anggota tim karena dari awal pun tidak pernah ada diskusi yang dikepalai oleh seorang leaders. Hasil dari diskusi tersebut diperlukan untuk memunculkan rasa komitmen dalam satu tim.  Ketika anggota tim jarang memutuskan sesuatu ,maka semakin jarang pula komitmen pada keputusan tim akan muncul.

4. Saling menghindari tanggung jawab.

Dengan kurangnya komitmen dan dukungan pada keputusan tim, anggota tim akan saling menghindari tanggung jawab, sehingga memunculkan disfungsi keempat ini.

5. Kurangnya kepedulian terhadap hasil. 

Kurangnya tanggung jawab tersebut pada akhirnya mengarah ke bagian di mana disfungsi kelima ini dapat berkembang, yaitu kurangnya kepedulian pada hasil, ketika anggota tim menempatkan tujuan individu mereka di atas tujuan bersama dan hanya sekedar menyelesaikan tugas yang diberikan saja. Kelima disfungsi tim ini saling terkait seperti rantai, sehingga ketika hanya satu mata rantai saja yang berhasil  putus, kinerja tim Anda akan tetap memburuk meskipun hanya satu disfungsi saja yang muncul. Maka tugas Anda sebagai seorang leader adalah menjaga dan menjauhkan tim Anda dari kelima disfungsi ini.

Anda ingin kelima disfungsi itu tidak muncul di tim Anda? Segera daftar dan mari bergabung di Online Workshop Be Dare To Lead, Kami akan membantu Anda untuk membedah seluruh hal yang bisa memaksimalkan potensi leadership Anda, cek tanggal terdekatnya dan bersiap-siaplah menjadi leader yang tidak hanya inspiratif tapi juga berkharisma! DAFTAR sekarang!

Menjadi leader memang bukanlah hal yang mudah dan terkadang, leader hebat pun membutuhkan suntikan inspirasi untuk bisa memantik  kembali jiwa-jiwa leadership yang ada dalam dirinya. Untuk membantu Anda para leader’s yang sedang membaca, kami selalu mengadakan kegiatan bincang-bincang dan diskusi dengan para leaders sukses rutin yang diadakan 1 BULAN SEKALI melalui Leader’s Talk. Segera daftar DISINI untuk bisa merasakan inspirasi dari para leader yang kami undang!.

Itulah hal yang menjadi kendala dalam proyek Anda wahai para leaders. Saya doakan semoga proyek-proyek perusahaan Anda lancar dan kendala yang muncul segera terselesaikan setelah membaca artikel ini. Selalu ingat untuk menjauhkan kelima disfungsi tersebut dari tim Anda. Untuk pertanyaan dan diskusi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi kami melalui https://www.sinergiaconsultant.com/kontakkami 

Let’s Connect!

Naufal Fathanah


Saya merupakan seorang yang selalu lapar akan pengetahuan baru, update, serta banyak penyusun lainnya. Human captal merupakan keilmuan yang saya kuasai dengan beragam dinamika didalamnya, mengelolah manusia dalam setting organisasi perencaranaan dan melaksanakan pengembangan untuk kebaikan dirinya dan organisasi secara umum.


Tags

Business Owner, Human Capital Practitioner, Leaders


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}
>