June 21, 2025

Jangan Asal Tes! Ini Cara Pilih Tools Assessment yang Pas!

0  comments

Haii Business Owner, HC Practitioner dan Professional Leader!

Pernah nggak, saat proses rekrutmen, Anda merasa sudah mengerahkan banyak waktu dan tenaga, tapi hasilnya tetap saja nihil? Kandidat yang datang tidak sesuai ekspektasi, atau bahkan tiba-tiba hilang tanpa kabar alias ghosting?

Kalau iya, mungkin saatnya Anda mengintip kembali proses assessment yang sedang Anda jalankan. Bisa jadi, bukan kualitas kandidatnya yang bermasalah.. melainkan tools assessment Anda yang tidak relevan.

Bayangkan Anda sedang membuka lowongan untuk posisi Customer Service. Tapi dalam prosesnya, Anda meminta kandidat untuk mengikuti case study tentang strategi digital marketing atau menyelesaikan soal-soal logika tingkat tinggi selama dua jam penuh.

Apa yang akan terjadi? Besar kemungkinan kandidat akan merasa,

Lho, kok tes-nya nggak nyambung sama jobdesk-nya ya?

Dan akhirnya… mereka mundur dari proses. Entah karena bingung, capek, atau merasa perusahaannya kurang paham akan kebutuhan posisi yang mereka lamar.

Di sisi lain, sebagai recruiter atau pemilik bisnis, Anda tentu ingin memastikan bahwa hanya kandidat terbaik yang lanjut ke tahap akhir. Tapi kalau tools-nya salah, proses penyaringannya juga bisa meleset.

Jadi, problemnya bukan sekedar “pakai tools atau tidak”, tapi pakai tools yang tepat atau tidak.

Kenapa Tools Assessment Bisa Jadi Boomerang?

Ada tiga kesalahan umum dalam penggunaan tools assessment saat rekrutmen:

1. Terlalu Banyak & Tidak Relevan

Kandidat diberikan terlalu banyak tes yang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaannya. Misalnya, Anda mencari staf gudang, tapi malah memberi tes kepribadian 3 halaman dan soal logika numerik. Efeknya? Waktu kandidat terbuang, dan mereka merasa prosesnya terlalu membebani.

2. Tidak Dijelaskan Tujuannya

Penting untuk memberi tahu kandidat kenapa mereka harus mengerjakan tes tertentu. Tanpa konteks, tes hanya terasa sebagai ‘beban’ tambahan, bukan sebagai bagian dari proses seleksi yang adil dan profesional.

3. Satu Tools untuk Semua Posisi

Setiap posisi kerja punya kebutuhan kompetensi yang berbeda. Sayangnya, masih banyak yang menerapkan tools yang sama untuk semua jenis lowongan. Ini ibarat memberikan kunci yang sama untuk membuka semua pintu, yaa… hasilnya tidak akan efektif.

Bagaimana Cara Memilih Tools Assessment yang Efektif?

Nah, sekarang saatnya kita bahas solusinya. Berikut panduan sederhana untuk memastikan Anda menggunakan assessment tools yang sesuai:

1. Mulai dari Job Role & Kompetensinya

Anda bisa memikirkan “Apa yang paling dibutuhkan dari kandidat untuk posisi ini?”
Contohnya:

  • Posisi Waiters → sikap kerja, ketelitian, empati, ketahanan memegang tray 
  • Posisi Admin → detail-oriented, logika dasar, konsistensi 
  • Posisi Supervisor → kepemimpinan, komunikasi, pengambilan keputusan

Dari sini, Anda bisa menentukan aspek yang ingin diukur: Core Competency, Generic Competency atau Spesific Competency?

2. Pilih Tools Sesuai Aspek yang Diukur

Berikut referensi tools umum sesuai aspek:

  • Kepribadian: Accurate Profile Test, Leadership Style Inventory, dll
  • Sikap kerja: Proactive Ability Test, Interview, dll 
  • Kompetensi teknis: Case Study, Role Play, dll
  • Intelejensi/logika: Cognitive Capacity Inventory, Analytical Thinking Inventory, dll.

Tidak semua tools perlu dipakai. Cukup yang sesuai kebutuhan posisi tersebut.

3. Jangan Lupa Jelaskan kepada Kandidat

Nah, saat Anda memberikan informasi bahwa kandidat akan melakukan tes, Anda juga perlu share beberapa informasi dibawah ini:

  • Tujuan dari tes
  • Estimasi waktu pengerjaan
  • Bagaimana hasilnya akan digunakan dalam proses seleksi

Contoh:

Tes ini kami gunakan untuk melihat bagaimana kandidat bereaksi dalam situasi kerja sehari-hari. Tidak ada jawaban benar atau salah. Mohon dikerjakan dengan tenang dan jujur ya.

Dengan penjelasan ini, proses terasa lebih transparan dan kandidat juga merasa clear dengan proses yang akan mereka lakukan.

4. Gunakan Tools yang Mudah Diakses

Gunakan platform assessment yang Anda kuasai, mudah diakses secara daring, serta memiliki hasil yang mudah dipahami. Kalau Anda masih bingung pilih yang mana, Anda bisa akses Premium Assessment Bundling yang menyediakan tools berdasarkan kebutuhan posisi dan siap tools ini bisa langsung Anda gunakan, dan bisa disesuaikan dengan posisi yang Anda butuhkan.

Assessment bukan hanya tentang “menyaring kandidat”, tapi tentang memahami siapa kandidat yang benar-benar cocok untuk bekerja dan berkembang di perusahaan Anda.

So, Anda perlu cek dulu relevansinya, sesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicari, dan sampaikan dengan komunikasi yang baik ke kandidat.

Karena proses rekrutmen yang baik bukan hanya mempercepat hiring, tapi juga membangun citra perusahaan yang profesional dan terpercaya.

Semoga proses rekrutmen Anda makin efektif, efisien, dan tentunya tepat sasaran!

Feel free, Bapak/Ibu, jika ingin terkoneksi lebih lanjut dengan kami melalui sesi free consultation. Sampai kumpa di ruang yang berbeda!

Adelia Putri Arinatasyah


Saya ibarat sponge yang selalu haus ilmu, terutama tentang human capital! Mengelola manusia di organisasi itu seperti menyusun puzzle, kadang ada yang hilang atau terbalik, tapi serunya adalah membantu mereka berkembang bersama tim dan organisasi. Sambil belajar, semuanya bisa berkembang dan bergerak maju. Seru, kan?


Tags


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}
>